Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Bupati: Nelayan Identik Kumuh dan Miskin
16 Februari 2018 5:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Tuban - Bupati Tuban, Jawa Timur, Fathul Huda menyebut, nelayan di wilayahnya masih identik kumuh dan miskin. Dua hal itulah yang sekarang bakal diminimalkan dengan program sejuta kampung warna, dan pemasaran olahan hasil laut.
ADVERTISEMENT
"Miskin dan kumuh di lingkungan nelayan merupakan suatu keniscayaan," ujar Bupati Tuban, kepada suarabanyuurip.com, saat dikonfirmasi usai mengunjungi RT 2 Rw 4 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Senin (22/1/2018).
Kenapa miskin, karena waktu nelayan di darat hanya 70%. Ditambah juga, nelayan tidak memiliki pekerjaan yang pararel. Kalau sudah tidak malut, jelas menganggur.
Kendati demikian, Bupati kelahiran Kecamatan Montong ini bakal meminimalkan supaya nelayan di Bumi Wali khususnya di wilayah kota berkurang. Salah satu perangsangnya, supaya nelayan mau mengolah hasil laut dan menjualnya.
Sedangkan soal kekumuhan, rata-rata lingkungan nelayan sempit dan penghuninya banyak. Stimulan yang telah diberikan oleh pemkab, dengan anggaran pengecataan untuk kampung warna-warna.
"Sementara baru di RT 2 dan tahun 2019 semua kampung kumuh di Kecamatan Tuban harus tuntas," terang bapak dari empat anak itu.
ADVERTISEMENT
Setelah menandatangani kampung sejuta warna, Bupati Tuban juga melihat para lansia yang belajar sholat di Musholla Baitus Sa’adah. Berlanjut menyusuri gang sempit, dan melihat langsung kekumuhan di tengah padatnya kampung nelayan.
"Lihat saja untuk menjemur baju saja tidak ada tempatnya," terang Fathul Huda sambil tersenyum.
Data yang dimiliki Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Tuban, ada tujuh kelurahan yang masuk kawasan kumuh dengan luas lahan 49,6 hektare. Dari ujung timur mulai Kelurahan Sukolilo, Baturetno, Sendangharjo, Karangsari, Sidomulyo, Kingking, dan terakhir Kutorejo.
"Perlahan kita akan bersihkan kekumuhan itu," sergah Kepala Dinas PRKP Tuban, Sudarmaji terpisah.
Mantan Kabag Kesra Setda Tuban ini, sudah memiliki program Bumi Waliku Bersih Indah dan Nyaman (Buwah Iman). Diharapkan ada gayung bersambut dari masyarakat, supaya Tuban bersih indah dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Darmaji sapaan akrabnya, juga terbuka dan berterimaksih jika ada saran, masukan, dan kritik. Selama ini masih menjadi kewenangannya, secepatnya akan ditindaklanjuti. Salah satu pekerjaan yang akan dibereskan, yakni masih adanya rumah sementara pemuluh di kawasan Kota.
"Soal problem ini akan kami koordinasikan dengan camat, satpol pp dulu," pungkasnya.(Aim)