Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Cuaca Buruk, Jembatan Penghubung Jetty Holcim Putus
23 Januari 2019 16:20 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Tuban- Jembatan penghubung atau trestle di area Pelabuhan Khusus (Pelsus) PT Holcim Indonesia Tbk, yang berlokasi di Desa Glondonggede Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur putus sepanjang 200 meter pada Selasa (22/1) pukul 19.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Berawal dari kondisi cuaca yang buruk dan angin kencang (force major) menyebabkan terputusnya tali-tali kapal di area Pelabuhan Khusus (Jetty) Holcim. Disaat yang bersamaan kapal tongkang pengangkut batubara milik PT Semen Indonesia terbawa arus dan menabrak trestle.
"Setelah terputusnya tali-tali kapal di area Jetty Holcim kegiatan operasional di area pelsus diputuskan dihentikan sementara demi alasan keamanan," ujar Corporate Communication East Java & East Indonesia PT Holcim Indonesia Tbk, Indriani Siswati, kepada
Semula area trestle yang putus sepanjang 150 meter, sekarang bertambah menjadi 200 meter. Proses evakuasi telah dilakukan oleh Tim Rescue Holcim dan Semen Indonesia, BPBD Tuban, KUPP Brondong dan Kepanduan Varia Usaha.
Tidak ada korban jiwa maupun material batu bara yang tumpah dan mencemari wilayah laut. Kondisi dalam keadaan aman dan terkendali. Adapun estimasi kerugian material masih dalam proses penyelidikan.
ADVERTISEMENT
"Proses perbaikan akan segera diidentifikasi," imbuhnya.
Manajemen Holcim segera menyiapkan alternatif solusi untuk memastikan tetap berjalannya proses operasional. Sekaligus distribusi semen kepada para pelanggan dengan tetap melakukan komunikasi berorientasi solusi dengan para pihak terkait.
Kalaksa BPBD Tuban, Joko Ludiono, menambahkan sekira pukul 18.40 WIB pihak Rescue Holcim Tuban menghubungi BPBD menginformasikan bahwa akses pelabuhan putus dan ada 16 personil pelabuhan yang tertinggal di area sandar.
Setelah tiba di pelabuhan Holcim dan berdiskusi dengan pihak terkait, plan evakuasi 16 personil yang ada di jetty platform oleh Rescue HIL, BPBD TUBAN, Kepanduan, Rescue SI, POlAIRUD, TNI, dan potensi SAR dengan detil.
Plan A, ditunggu cuaca reda kemudian evakuasi menggunakan tunda dari kepanduan. Plan B, apabila cuaca terus memburuk akan diupayakan perahu karet dari BPBD Tuban .
ADVERTISEMENT
"Forcast cuaca diprediksi angin dan gelombang akan menurun di jam 2-4 dini hari (16 - 23 knt)," sambung mantan Camat Widang.
Hingga pukul 01.00 WIB di pelabuhan Holcim kecepatan angin masih berkisar 30 - 32 knt. Evakuasi dimulai pukul 02.00 WIB dengan menggunakan plan A, namun jarak pelabuhan dengan kapal Tunda dengan pelabuhan dirasa tidak aman dan cukup membahayakan bagi kapal maupun korban yang mau naik.
Perahu karet BPBD Tuban kemudian segera bergerak sesui rencana dengan plan B untuk evakuasi korban. Evakuasi berjalan dengan lancar hingga selesai pukul 03.05 WIB, dengan perincian 11 korban diturunkan di pelabuhan SI dan 5 korban diturunkan di pantai Holcim.
"Semua korban telah dilakukan pemeriksaan medis di Klinik Holcim dan dinyatakan dokter jaga kondisi sehat kemudian diperbolehkan pulang," pungkas pria berkacamata bening itu. (Aim)
ADVERTISEMENT