Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Ini Alasan PT Antajaya Utama Mundur dari Proyek Gresem
18 Juli 2017 17:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
TERHENTI : Proyek pipanisasi gas Gresem di Bojonegoro berhenti karena puluhan pekerja belum mendapatkan pembayaran uang makan.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro – Gara-gara mengalami kerugian mengerjakan proyek pipa gas Gresik – Semarang (Gresem) milik Pertamina Gas (Pertas), PT Antajaya Utama memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.
PT Antajaya Utama adalah subkontraktor dari Konsorsium Konsorsium Wijaya Karya - Rabana - Kelsri (WRK) pemenang tender pipa Gresem. Dalam proyek tersebut PT Antajaya Utama mendapatkan pekerjaan pipanisasi sepanjang 14 kilometer yang dimulai dari Desa Tikusan, Kecamatan Kapas, hingga Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Kenapa kita mengundurkan diri, karena kita rugi mengerjakan proyek ini,” kata Site Manager PT Antajaya Utama, Galung saat dikonfirmasi suarabanyuurip.com, Selasa (18/7/2017).
PT Antajaya Utama mengerjakan proyek tersebut sejak 2016 lalu. Namun saat perjaaan berlangsung terdapat banyak kendala di lapangan. Galung menuturkan, pekerjaan yang mulai dilakukan pada bulan Oktober 2016 lalu sempat akan dihentikan dengan alasan perusahaan mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan
ADVERTISEMENT
“Waktu itu sudah kita mau stop karena perusahaan mengalami kerugian,” ujarnya.
Namun saat akan memutuskan mengundurkan diri, lanjut Galung, ada PT Wahyu Daya Mandiri (WDN) asal Subaya yang sanggup membiayai semua pekerjaan di lapangan mulai mekanisme manejemen termasuk gaji dan uang makan pekerja.
“Kemudian mereka memakai nama kita untuk mengerjakan proyek ini,” ucapnya.
Menurut dia keputusan mundur dari proyek saat itu adalah untuk menghindari kebangkrutan perusahaan. Karena selain tidak menguntungkan, proyek pemerintah harus diselesaikan sesuai target.
“Kalau kita ikuti terus dan tidak bisa memenuhi target ya kami undur diri," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar meminta Pertagas untuk memberikan sanksi tegas kepada kontraktornya, WRK karena telah menunjuk PT Antajaya Utama yang tiba-tiba mengundurkan diri tanpa memberikan uang makan pekerjanya.
ADVERTISEMENT
“Pengunduran diri ini bisa dibawa keranah hukum karena meninggalkan masalah. Pertagas harus bertindak tegas dan mem-black list perusahaan itu," tandas politisi PKB itu.
Untuk diketahui, pembangunan ruas pipa baru Gresem sepanjang 271 kilo meter (KM) ini menelan investasi sebesar USS515,7 juta. Pipanisasi melewati empat kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi dimulai dari metering Station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok," tegas dia.
Proyek ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong konservasi BBM ke gas. Proyek gas Gresem ini memiliki kapasitas 500 milion standar cubic feet per day (MMSCFD). Gas tersebut berasal dari Kangean dan Husky sebesar 30 MMSCFD di tahun 2016, suplay gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD pada 2019, dan potensi gas Cepu Lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai 2022
ADVERTISEMENT
Sesuai rencana awal proyek ini akan memakan waktu 18 bulan, dan on stream pada kuartal pertama tahun 2016. Namun dalam pekerjaannya proyek tersebut tak sesuai target karena sampai sekarang pekerjaan pipanisasi belum tuntas.(rien)
Sumber Berita Utama :http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/ini-alasan-pt-antajaya-utama-mundur-dari-proyek-gresem