Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Kartar dan Bumdes Blok Cepu Kembangkan Kawasan Agrowisata
8 Agustus 2018 21:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia

TUMPENGAN : Pemdes Gayam bersama pemuda dan Muspika Gayam saat melakukan syukuran sebelum mengembangkan agrowisata.
ADVERTISEMENT
Bojonegoro - Pengembangan kawasan agrowisata cukup diminati di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Secara berbarengan empat desa di kecamatan setempat menggiatkan karang taruna (Kartar) dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk menggali potensi pertaniannya untuk dijadikan kawasan wisata.
Antara lain Desa Gayam, Desa Brabowan, Desa Bonorejo, dan Desa Mojodelik. Keempat desa ini sejak 2016 lalu mencanangkan konsep pengembangan agrowisata berbasis pemuda.
“Hari ini kami baru mulai menanam 750 bibit klengkeng,” ucap Ketua Bumdes, Gayam, Sucipto, Rabu (8/8/2018).
Bersama pemuda dan aparatur desa memproyeksikan lahan tiga hektar dari Tanah Kas Desa (TKD) sebagai destinasi agrowisata di sana. Dia yakin, klengkeng akan memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat.
“Jarang kita menemui perkebunan klengkeng di Bojonegoro, ini adalah peluang,” imbuhnya optimis.
ADVERTISEMENT
Namun kebutuhan air untuk tanaman biasanya menjadi kendala. Oleh karena itu, Sucipto dan kawan-kawan mempersiapkan sumber airnya dulu. Mereka mencari sumur bor dan mendirikan tandon.
“Persiapan ini harus kami lakukan karena air menjadi masalah tersendiri di desa kami yang tanahnya kering ini,” tandasnya.
Pria humanis ini optimis upayanya sukses.
Apalagi semua kegiatan yang mereka lakukan didukung penuh oleh operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang ada di desa mereka.
“Alhamdulillah EMCL mendukung kami, bahkan memberikan pendampingan mulai dari awal hingga pelaksanaannya,” kata Sucipto.
Meskipun klengkeng tergolong baru, namun mereka bertekad untuk terus belajar. EMCL memberi pendampingan melalui LSM Tropis yang bergerak di bidang lingkungan dan pertanian.
“Acara pagi ini menanam bersama, sebagai tanda bahwa tekad kami kuat dan doa serta dukungan dari semua pihak nampak sekali bagi kami,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Pada prosesi menanam bersama memang nampak Sekretaris Camat (Sekcam) Gayam, Danposramil Gayam, pejabat EMCL, dan perwakilan elemen masyarakat desa.
Perwakilan EMCL, Ichwan Arifin mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen EMCL terhadap lingkungan. EMCL mendukung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam meningkatkan ruang terbuka hijau.
“Program ini selain dukungan terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat, juga merupakan komitmen kami terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Setali tiga uang dengan Sekcam Gayam, Ngadenan. Menurutnya, Bumdes dan pemuda sudah harus berpikir bagaimana bisa mandiri dan memajukan desa sesuai potensi.
“Ini akan menjadi modal bagus buat desa dalam memajukan daerah,” pungkasnya.(rien)