Konten Media Partner

Kekeringan Meluas Jadi Delapan Kecamatan

27 Agustus 2018 16:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Kekeringan Meluas Jadi Delapan Kecamatan
zoom-in-whitePerbesar
KRISIS AIR BERSIH : Warga Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding antre menunggu giliran dropping air BPBD Tuban.
ADVERTISEMENT
Tuban- Kekeringan di tengah kemarau di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekarang meluas menjadi delapan kecamatan. Kecamatan Montong menjadi titik dropping air baru, setelah Kecamatan Semanding, Grabagan, Kerek, Parengan, Bangilan, Senori, dan Jatirogo.
"Titik dropping kita tambah Kecamatan Montong," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Gaguk Hariyanto, kepada suarabanyuurip.com, ketika dikonfirmasi di kantornya, Senin (27/8/2018).
Gaguk sapaan akrabnya, menjelaskan, di Kecamatan Montong ada dua desa terdampak kekeringan yaitu, Desa Guwoterus, dan Nguluhan. Sedangkan di Kecamatan Grabagan bertambah satu desa yang membutuhkan dropping air yakni Desa Waleran. Selain itu, di Desa Mojomalang dihapus dari daftar desa krisis air karena air disana masih cukup.
"Selama ini di Desa Mojomalang belum sampai di dropping. Jadi yang semula 26 desa terdampak, minus satu desa, dan bertambah tiga sehingga total ada 28 desa mengalami krisis air bersih," terangnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendropping air bagi 12 ribu lebih Kepala Keluarga (KK) di 28 desa di delapan kecamatan, BPBD sebelumnya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp175 juta. Anggaran tersebut mulai digunakan pada Selasa  tanggal 10 Juli 2018 lalu.
Hasil pemetaan tim BPBD di lapangan, desa yang sekarang kekurangan air beserta jumlah KK- nya meliputi, 440 KK di Desa Sembungrejo,380 KK di Genaharjo, 160 KK di Jadi, 1.050 KK di Prunggahan Kulon di Kecamatan Semanding. 580 KK di Desa Ngandong, 320 KK di Grabagan, dan 900 KK di Gesikan Kecamatan Grabagan.
Lainnya 650 KK di Desa Gaji, dan 120 KK di Sidonganti Kecamatan Kerek. 1.330 KK di Desa Medalem, 750 KK di Sendang, 1.223 KK di Jatisari, 1.103 KK di Wanglukulon, 300 KK di Wangluwetan, 920 KK di Rayung, 568 KK di Sidoharjo, dan 241 KK di Desa Leran Kecamatan Senori.
ADVERTISEMENT
Ditambah 100 KK di Desa Kedungjambangan dan 150 KK di Kumpulrejo Kecamatan Bangilan. 261 KK di Brangkal, 64 KK di Parangbatu, 340 KK di Sembung, 120 KK di Sukorejo, dan 350 KK di Pacing Kecamatan Parengan. Terakhir 50 KK di Desa Sadang di Kecamatan Jatirogo.
Krisis air bersih di sekitar Lapangan Migas Tapen, dibenarkan oleh Kepala Desa Sidoharjo, Riyanto. Pria humanis ini menjelaskan, setiap kali hendak dropping, BPBD menghubungi pemdes terlebih dahulu.
"Di Sidoharjo masih ada KK yang krisis air bersih," pungkasnya.(Aim)