Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Nilai Konten Materi Buku K13 Tema 7 Sesuai Kontek
14 Februari 2019 15:07 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
SuaraBanyuurip.com - Hidayatul Khoiriyah
Tuban - Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sumarno menilai, konten materi pada buku K13 di tema 7 sesuai dengan kontek yang dibahas.
ADVERTISEMENT
Konten yang ditulis pada bacaan tersebut sudah sesuai konteknya yang membahas tentang organisasi yang melawan penjajah dengan cara radikal atau berjuang dengan seluruh kekuatan.
Kata radikal, jangan di nilai buruk. Karena pada kontek yang dibahas dalam materi hanya mengenalkan bahwa organisasi tersebut yang melawan penjajah dengan berjuang mati-matian.
"Seharusnya bangga karena organisasi terkait disebutkan melawan penjajah dengan mati-matian, hanya saja redaksi yang dipilih kurang tepat sehingga menimbulkan keresahan," ungkap Sumarno kepada Suarabanyuurip.com diruangannya.
Keresahan tersebut timbul karena NU (Nadlatul Ulama) disandingkan dengan organisasi yang dilarang di Indonesia. Sehingga dapat memunculkan kemungkinan adanya pandangan negatif terhadap NU. Padahal, tujuannya justru memberikan pengajaran yang baik terhadap anak bahwa penjajah harus dilawan.
Peran dalam mengawal anak tidak hanya dalam dunia pendidikan formal seperti sekolah dan dinas terkait. Namun orangtua juga harus turut mengawal dan mengarahkan pemahaman anak dengan lebih bijak.
ADVERTISEMENT
"Peran orangtua dibutuhkan dalam hal ini dengan memberikan penjelasan lebih bijak," imbuh Sumarno.
Sementara Guru kelas V di SDN Ronggomulyo, Rochminah mengaku, tetap mengajarkan materi terkait namun dengan cara yang lebih bijak.
"Saya ajarkan kalau organisasi terkait yang melawan penjajah, jadi pemahaman anak lebih baik. Karena kontek di materi memang demikian," terang guru yang sudah belasan tahun mengajar itu.
Di beritakan sebelumnya, beberapa sekolah di Tuban telah melakukan penarikan buku yang berisi konten tersebut, dan sementara waktu tidak diajarkan ke siswa.
"Kami kumpulkan dulu di sekolah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dari dinas," ujar Jamadi, salah satu pengajar di SDN Ronggomulyo Tuban saat ditemui di ruangannya.
Tumpukan buku terkait juga telah dikumpulkan di sudut kelas sembari menunggu perintah dari dinas. Sambil menunggu kepastian ada pengganti buku yang dapat diajarkan ke siswa.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Kesiswaan SDN Latsari Tuban, Riyanto melakukan hal yang sama kepada peserta didiknya dengan melakukan penarikan buku terkait untuk sementara.
"Kami tarik dulu sementara dari anak-anak," tandasnya.(hida)