Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
PDAM Blora Tak Bisa Ambil Air Baku
11 Desember 2018 23:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno
Waduk Tempuran di Kecamatan/Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Blora – Waduk Tempuran di Kecamatan/Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sebagai salah satu penopang utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Blora, bakal dikeringkan. Sehingga warga Blora harus bersabar untuk menikmati air bersih pada musim hujan ini.
Waduk terbesar di Kabupaten Blora itu akan diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana. Dimulai pada akhir tahun 2018 ini hingga April tahun 2019 mendatang. Perbaikan yang akan dilakukan adalah pengerukan sedimentasi dan bagian waduk lainnya. Selain sisi Timur, perbaikan juga dilakukan di Waduk Tempuran sisi Barat.
"Selama perbaikan itu, PDAM Blora tidak bisa mengambil air baku karena Waduk Tempuran dikeringkan," ujar Direktur Utama PDAM Blora, Yan Riya Pramono, kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (11/12/2018).
Yan Riya Pramono mengaku, baru mengetahui Waduk Tempuran akan diperbaiki. PDAM pun menyikapinya dengan menyampaikan pengumuman kepada para pelanggan.
ADVERTISEMENT
Selama ini, PDAM mendapatkan air baku 20 liter per detik yang selanjutnya diolah dan didistribusikan ke rumah pelanggan di wilayah Kota Blora. Selain digunakan oleh PDAM, air Waduk Tempuran dipakai pula untuk irigasi pertanian.
"Jumlah pelanggan kami di wilayah Kecamatan Blora dan sekitarnya mencapai 3.700 pelanggan," katanya.
Selain air dari Waduk Tempuran, untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan di wilayah Kota Blora, PDAM mendapatkan air baku dari sumber Ngampel. Dalam kondisi normal, kapasitas produksi instalasi pengolahan air (IPA) Ngampel mencapai 30 liter/detik.
"Dengan dikeringkannya Waduk Tempuran, maka IPA PDAM Blora di Tempuran kapasitas 20 liter/detik tidak bisa beroperasi dan hanya mengoperasikan IPA Ngampel kapasitas 30 liter/detik," ungkapnya.
Selama IPA Tempuran belum bisa beroperasi, maka aliran air ke pelanggan di wilayah Kota Blora akan diadakan penggiliran. Yakni satu hari wilayah barat dan satu hari wilayah timur.
ADVERTISEMENT
Penggilaran itu sampai dengan masuknya air dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Cepu yang diperkirakan selesai akhir Desember 2018.
"Mudah-mudahan akhir Desember ini air SPAM dari Bengawan Solo di Cepu sudah bisa mengalir sampai Kota Blora. Dari SPAM itu kami berharap debit air mencapai 30 liter/detik," ujarnya.
Jika rencana penggiliran dan pasokan air SPAM terealisasi, maka para pelanggan PDAM yang pada musim kemarau mulai September 2018 tidak diterbitkan rekening air, akan diterbitkan rekening lagi.
"Mulai Januari 2019 akan diterbitkan rekening air dan harus bayar di bulan Februari," tandasnya.
Saat disinggung progres pembangunan SPAM di Cepu, Yan mengaku belum mengetahuinya. Hanya saja sudah dilakukan uji coba penggunkaan Resevoar.
"Saat ini uji reservoar di Jiken," pungkasnya. (ams)
ADVERTISEMENT