Konten Media Partner

Pelaku Usaha Tak Gubris Himbauan Pengurangan Sampah Plastik

18 Agustus 2019 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku Usaha Tak Gubris Himbauan Pengurangan Sampah Plastik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Penyedia jasa katering di kegiatan OPD Pemkab Bojonegoro masih menggunakan plastik dalam bungkus makanan.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ririn Wedia
Bojonegoro - Himbauan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Muawanah untuk mengurangi sampah plastik tidak digubris oleh para pelaku usaha maupun instansi di lingkup Pemkab setempat. Mereka masih menggunakan bungkus plastik dalam melakukan kegiatannya.
Salah satu panitia acara di sebuah rapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Yeni (40), mengaku, telah mendengar adanya himbauan tersebut. Namun, penyedia makanan dan minuman atau catering yang dipesan belum menerapkan pengganti plastik untuk bungkus makanan.
"Ya cateringnya masih pakai plastik, kita kan tidak bisa minta mereka ganti plastiknya begitu saja," ujarnya kepada suarabanyuurip.com, Minggu (18/8/2019).
Ditemui di lokasi acara, penyedia catering makanan mengaku belum mendengar adanya himbuan untuk menggunakan bahan yang mudah didaur ulang seperti daun atau kertas.
ADVERTISEMENT
"Kalaupun sudah, pasti akan kesulitan karena tidak ada yang menjual bungkus dari bahan-bahan seperti itu," imbuh wanita paruh baya yang mewanti-wanti tidak disebutkan identitasnya.
Sementara penjual Martabak di Jalan Teuku Umar, Ibu Sud, mengaku, untuk mengganti bungkus makanan berupa kertas atau daun, harus ada yang menjualnya terlebih dahulu.
"Kalau untuk bungkus makanannya langsung, memang saya gunakan kertas. Tapi bungkusnya apa kalau bukan tas kresek? pengganti tas kresek dari kertas atau karton segala ukuran dan isinya banyak seperti sekarang kan belum ada. Kalaupun ada harganya mahal," tuturnya.
Senada disampaikan pengawas salah satu swalayan di Bojonegoro, Rismanisa (35). Menurutnya, sebelum mengeluarkan himbuan tersebut, seharusnya Pemkab Bojonegoro memberikan solusi pengganti tas kresek atau plastik.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang ini swalayan tempatnya bekerja masih menggunakan tas kresek seperti biasa untuk membungkus belanjaan warga.
"Paling tidak, ada suplier yang menyediakan kantong kertas di Bojonegoro dengan harga terjangkau," saran wanita berparas cantik itu.
Berbeda lagi dengan Toko Buku di Jalan Panglima Soedirman.Toko tersebut telah menerapkan pengurangan sampah plastik sejak Januari 2019.
"Kami gunakan kantong dari bahan ramah lingkungan," kata pramuniaga toko, Indah.
Bagi pembeli yang ingin menggunakan kantong untuk membungkus belanjaaanya, dikenakan biaya sebesar Rp4.500 sampai Rp10.000 tergantung ukuran.
"Jika tidak berkenan, ya pembeli membawa buku-buku dari toko tanpa kantong. Kalau pembeli membawa kantong sendiri dari rumah, maka toko akan memberi discount 5 persen untuk setiap transaksi," lanjutnya.
Menanggapi masih banyak pelaku usaha yang belum melaksanakan himbauan pengurangan sampah plastik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nurul Azizah, mengaku sekarang ini masih dalam tahap sosialisasi ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Tentunya masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya, kita terus evaluasi dan terus kampanyekan pengurangan sampah plastik," pungkasnya.
Untuk diketahui, di dalam surat edaran Bupati beberapa waktu lalu disebutkan untuk semua kegiatan di lingkup pemkab baik rapat, sosialisasi, koordinasi maupun pelatihan dihimbau agar tidak menggunakan plastik untuk bungkus makanan. Melainkan menggantinya dengan bahan yang mudah didaur ulang, seperti daun atau kertas.
Himbauan tersebut juga berlaku bagi supermarket, pusat perbelanjaan, ritail modern dan kantin kantor maupun sekolah.(rien)