news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Pertamina Sosialisasikan Pembakaran Gas Sumur NKT-01 TW

18 Desember 2018 19:00 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno
Pertamina Sosialisasikan Pembakaran Gas Sumur NKT-01 TW
zoom-in-whitePerbesar
SOSIALISASI : Pertamina Asset 4 Field Cepu sedang mensosialisasikan pembakaran gas buang proyek Pengeboran sumur NKT-01 TW.
ADVERTISEMENT
Blora – Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, mensosialisasikan rencana pembakaran gas buang dari operasi pengeboran sumur NKT-01 TW di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (18/12/2018).
Hadir dalam sosialisasi yang dipusatkan di Balai Desa Bajo, perwakilan warga dari Desa Bajo dan Desa Tanjung, yang notabene berdekatan dengan lapangan operasi. Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Kedungtuban.
Intan Anindita Putri, Government & PR Staff Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, menyampaikan, bahwa ssosialisasi itu adalah yang terakhir selama pelaksanaan pemboran sumur gas NKT-01 TW.
"Kali ini karena kami akan ada kegitan pembakaran gas buang (red-flaring)," kata wanita berkulit putih ini.
Di jelaskan, karena yang dilakukan adalah operasi sumur gas maka harus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk sumur minyak, kami tidak perlu melakukan sosialisasi," ujarnya.
Sementara, Tim HSSE Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Ilham Winarso, mengatakan, belum bisa memastikan waktu dilakukan aktivitas pembakaran gas buang. Karena tergantung kondisi di lapangan.
"Kalau sekarang dibutuhkan, flaring sekarang. Kalau nanti pada waktu produksi, flaring dilaksanakan nanti saat produksi," ujar HSSE Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Ilham Winarso.
Ilham menjelaskan, dari Pertamina telah memastikan keamanan selama dilaksankan operasi.
"Mitigasi semua sudah dilakukan. Inspeksi perlatan kondisinya baik selama ini," tuturnya.
Jika dalam operasi terjadi situasi emergency, lanjut dia, masyarakat diarahkan oleh petugas untuk evakuasi.
"Kami lakukan pembicaraan dari panitia, harus dilakukan evakuasi kemana. Kalau lokasi operasi, sudah disusun layout jalur evakuasinya," terang Ilham.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui pada tahun 2010 lalu saat Pertamina melakukan flaring, terjadi kebocoran gas sehingga baunya menyebar ke permukiman warga. Saat itu, masih dalam tahap ekslporasi sumur NKT-A.
"Sekarang ini kami dalam tahap pengembangan, melakukan pengeboran di samping NKT-A. Kami bor sumur NKT-01 TW," ungkapnya.
Dari pengalaman tahun sebelumnya, Pertamina telah melakukan langkah antisipasi. Supaya kejadian serupa tidak terjadi dalam operasi saat ini.
"Kami sudah melakukan antisipasi," tandansya.
Ditambahkan, sekarang ini pengeboran sumur NKT-01 TW telah mencapai kedalaman 2600 meter, dari target 2900 meter.(ams)