Konten Media Partner

Pesisir Bancar Cocok untuk Budidaya Kerapu

3 Mei 2018 18:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
BUDIDAYA IKAN : Para nelayan sendang memasang keramba apung laut untuk budidaya ikan kerapu.
ADVERTISEMENT
Tuban - Dari 65 Kilometer (Km) pesisir pantai Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang mencakup lima kecamatan ternyata hanya pesisir Kecamatan Bancar yang cocok untuk budidaya Ikan Kerapu dengan sistem keramba apung laut.
Keberhasilan budidaya tersebut dialami dua kelompok nelayan, dan langsung mendapat apresiasi dari Bupati Tuban, Fathul Huda.
"Hanya di Desa/Kecamatan Bancar atau sekitar pantai Sowan yang cocok untuk budidaya ini," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tuban, Amenan, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (3/5/2018).
Amenan menjelaskan, masing-masing kelompok nelayan mendapat bantuan satu keramba apung yang berisi delapan kolam. Untuk satu kolam luasannya 3x3 meter, dan bibit yang ditebar dalam satu keramba sebanyak 3.500 ekor.
Sementara itu, investasi awal dari budidaya ini sebanyak Rp250 juta, dengan biaya operasional sekitar Rp80 juta. Modal awal ratusan juta tersebut akan berkembang dan dinikmati hasilnya setelah lima bulan.
ADVERTISEMENT
Untuk hasil jual yang didapatkan cukup fantastis. Jika nilai kematian ikan dianggap 70%, kelompok masih mendapatkan Rp160 juta. Apabila dipotong investasi dan produksi, maka keuntungan bersihnya sekitar Rp50-60 juta.
"Dengan usaha ini per bulan diharapkan kelompok bisa menghasilan keuntungan Rp3 juta," jelasnya.
Lebih dari itu, Amenan menambahkan, dalam kurun waktu lima bulan bobot ikan bisa mencapai 500-600 gram. Apabila ditambah waktunya, satu ikan bisa mencapai satu Kg.
Keberhasilan perdana ini, langsung direspon pimpinan Bumi Wali (sebutan lain Tuban). Apabila keuntungannya optimal, akan dikembangkan di titik budidaya yang potensial. Harapannya program ini, bertahap mampu mengentas kemiskinan nelayan.
Sesuai rencana zonasi pesisir pantai Jatim, sebagaimana dalam Perbup No 1 tahun 2018, kebetulan sudah ditentukan daerah budidaya keramba apung laut di sekitar Pantai Sowan ini. Faktornya mulai dari air, kedalaman, arus, sedimentasi, dan gelombangnya.
ADVERTISEMENT
"Yang paling penting adalah ketersediaan ikan rucah sebagai makanan pokok Kerapu," terangnya.
Sebagaimana diketahui, ikan Rucah menjadi makanan utama dan tidak ada yang lain. Kebetulan konsep intregasi dari instansinya digabungkan dengan pemeliharaan pengeringan ikan yang mana potongan ekor, perut, dan kepala ikan dapat dimanfaatkan untuk pakan.
"Ikan Rucah ini bisa mengurangi biaya produksi 30%," jelasnya.
Untuk marketnya, Amenan menjamin sudah tidak ada masalah. Bahkan sudah ada tawaran jika sekali panen bisa menghasilkan 5 ton ikan, kapal akan langsung sandar. Dikarenakan mahalnya harga jual ikan Kerapu ketika masih hidup.
"Saat ini kita kirim Kerapu ke Jakarta sama Surabaya," jelasnya.
Bupati Tuban, Fathul Huda, mengapresiasi terobosan budidaya Kerapu Keramba Apung laut ini. Program ini sebagai wujud ekonomi kerakyatan untuk masyarakat nelayan Tuban.
ADVERTISEMENT
"Saat ini masih validasi seberapa besar keuntungan yang dirasakan nelayan," pungkas Bupati dua periode ini.(Aim)
Sumber Berita Utama :http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/pesisir-bancar-cocok-untuk-budidaya-kerapu