Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Petani Sekitar Pabrik Semen Upacara Kemerdekaan di Tengah Sawah
17 Agustus 2018 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
SEMANGAT NASIONALISME : Ratusan petani Tlogowaru gelar upacara di tengah sawah sekitar pabrik SG.
ADVERTISEMENT
Tuban- Ratusan petani sekitar pabrik Semen Indonesia di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggelar upacara HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-73 di tengah sawah. Mereka tak mengenakan pakaian atau seragan rapi, melainkan menggunakan pakaian sehari-hari yang dikenakan di sawah.
"Ini cara kami menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia," ujar tokoh masyarakat Desa Tlogowaru, Sudiran, kepada suarabanyuurip.com, usai upacara, Jumat (17/8/2018).
Sudiran menjelaskan, semua peserta upacara mengunakan topi camping, baju lusuh yang digunakan bertani dan bersepatu both. Yang yang unik, seperti teks undang-undang dasar 1945 dan Pancasila ditempatkan di kardus, tiang benderapun mereka dirikan sendiri dengan batang bambu.
Cara ini menunjukan kesederhanaan dalam pelaksanaan upacara khas para petani. Sekalipun di bawah sengatan matahari, ibu-ibu, anak-anak, pemuda dan orang tua begitu bersemengat. Mereka mengikuti rangkaian upacara bendera sampai selesai.
ADVERTISEMENT
"Dengan semangat kemerdekaan ini, kami harapkan pertanian Tlogowaru maju," terang pria yang bertugas sebagai komandan upacara.
Dia juga berpesan, sebagai petani sekitar pabrik semen BUMN jangan sekali-kali meninggalkan sektor pertanian. Selain warisan leluhur, pertanian merupakan penyokong kehidupan di masyarakat. ‘
’Merawat pertanian sama saja kita hormat pada pahlawan,’’ pesannya.
Pihaknya juga merasa miris, karena saat ini banyak pemuda yang tidak lagi per duli dengan pertanian. Petani saat ini banyak didominasi oleh orang-orang tua.
‘’Kalau kita memajukan pertanian berarti kita memajukan Desa Tlogowaru,’’ tegasnya.
Sementara tokoh pemuda Desa Tlogowaru, Ahmad Annur Bais Balya, menambahkan pelaksanaan upacara bendera di persawahan yang mengunakan seragam petani ini, tidak terlepas dari latar belakang warga Desa Tlogowaru. Selain petani, warga juga sudah banyak bekerja di perindustrian kususnya di Semen Indonesia atau perusahaan lain yang ada disekitar Desa. ‘
ADVERTISEMENT
’Yang bertani itu pasti yang tua dan yang muda memilih bekerja dipabrik,’’ sambungnya.
Dengan upacara bendera ini dia beserta pemuda lain yang meginisiasi pelaksanaan upacara ini, bisa mengembalikan kepedulian terhadap pertanian di Desa Tlogowaru. (aim)
Live Update
ASN Kemendiktisaintek membentangkan spanduk bertuliskan "Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri", Senin (20/1). Sejumlah karangan bunga bertuliskan kata-kata satir juga ditujukkan kepada Menteri Satryo Soemantri.
Updated 20 Januari 2025, 12:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini