Konten Media Partner

Sate dan Becek Menthok Tuban Tersedap Sejak 1994

26 Desember 2018 19:30 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Sate dan Becek Menthok Tuban Tersedap Sejak 1994
zoom-in-whitePerbesar
TETAP BERTAHAN : Sate dan Becek Menthok Sor Sawo menjadi salah satu kuliner Tuban yang masih bertahan hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Tuban- Bagi Anda yang sedang berlibur atau sekadar melewati Tuban, Jawa Timur, terasa tidak lengkap jika belum merasakan sate dan becek menthok Sor Sawo.
Kuliner tersebut terletak di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. Para pecinta kuliner telah mengakui kelezatan sate dan becek menthok Sor Sawo. Kesedapan rasanya telah teruji sejak 1994 pertama kali menu disajikan.
"Rasanya maknyus dan bikin ketagihan," ujar pemburu sate dan becek Mentok, Mochamad Saiful, kepada suarabanyuurip.com, Rabu (26/12/2018).
Bagi pria kelahiran Madura, kuliner sate dan becek Menthok merupakan agenda wajib saat liburan. Selain harganya terjangkau, konsumen juga dapat merasakan suasana pedesaan.
Pemilik warung sate dan becek Menthok Sor Sawo, Supri (60), mengaku usaha kulinernya telah bertahan 24 tahun. Sekalipun slih berganti menu kuliner di di Bumi Wali-sebutan lain Tuban- tak membuat usahanya lesu.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 1994 pria asli Karang itu tak pernah berganti menu. Sate dan becek Menthok menjadi andalannya, saat disantap bersama nasi jagung maupun nasi putih.
Jenis minuman yang disediakan juga bervariasi. Mulai air mineral, teh botol, hingga air Nira atau Legen khas kabupaten berjuluk Kota Seribu Goa.
Untuk menyantap 10 tusuk sate, pengunjung cukup mengeluarkan kocek Rp30.000. Sate baru dibakar ketika ada yang pesan. Rasanya maknyus ketika dipadukan dengan kecap, sambal ditambah irisan tomat dan bawang merah.
Sedangkan beceknya juga tak kalah menggiurkan. Satu porsi hanya Rp15.000, dan boleh nambah lagi selama stok masih ada di dapur. Rata-rata pengunjung dengan lahap, menghisap sumsum dalam tulang Menthok.
"Harga sate maupun becek menyesuaikan harga Menthok di pasar," terang pria berpenghasilan bersih Rp500.000 ribu/ hari itu.
ADVERTISEMENT
Dulu diawal buka Menthok per ekor cuma Rp6.000 dan sekarang sudah Rp125.000/ekor. Harga sate dulu juga hanya Rp2.000/10 tusuk dan becek hanya Rp1.000 per porsinya.
"Per hari rata-rata habiskan 10 ekor Menthok. Kalau saat liburan mayoritas pembeli dari luar kota," tambah pria yang memiliki omset Rp3.000.000 per hari.
Untuk lokasinya mudah dijangkau. Dari Rumah Sakit Medika Tuban lurus ke Selatan, kemudian ada gapura kecil belok Kanan. Setelah melewati jembatan kecil, dan melihat asap disitulah sate dan becek Menthokdiolah. (aim)