Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
SKK Migas : Sehari Indonesia Impor Minyak 800 ribu barel
16 Februari 2020 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
TUMPUAN : Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, menjadi tumpuan pemerintah memenuhi kebutuhan energi nasional.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro - Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memiliki kontribusi besar terhadap produksi minyak di Indonesia. Hampir 30% produksi minyak nasional di pasok dari Bojonegoro.
"Artinya Bojonegoro sebagai penyangga energi nasional," ujar Kepala Bagian Humas SKK Migas Perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Doni Ariyanto saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke 74 yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).
Dari 30% produksi tersebut terbesar berasal dari Lapangan minyak Banyu Urip Blok Cepu. Sekarang ini produksinya mencapai 220 ribu barel per hari (Bph). Ditambah produksi dari lapangan lainnya seperti Sukowati, dan lapangan sumur minyak tua Wonocolo.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, produksi minyak nasional tahun 2020 ini ditarget sebesar 775 ribu barel per hari (bph). Produksi tersebut belum mencukupi kebutuhan energi dalam negeri yang mencapai di atas 1 juta bph. Sehingga Indonesia terpaksa impor minyak 700 - 800 bph.
"Pemerintah menargetkan pada 2030 produksi minyak kita bisa mencapai 1 juta bph," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dukungan dari media, pemangku kepentingan, dan masyarakat Bojonegoro agar kegiatan industri migas berjalan lancar. Sebab industri hulu migas sangat vital karena negara langsung berbisnis. Artinya, semua pendapatan dari industri ekstraktif tersebut langsung masuk negara.
"Tidak ada sepeserpun yang masuk ke SKK Migas. Semua masuk ke APBN, dan sebagian masuk APBD sebagai bentuk dana bagi hasil migas," pungkas Doni.
ADVERTISEMENT
Di tempat yang sama, Kapolres Bojonegoro, AKBP. M Budi Hendrawan menyampaikan melimpahnya sumber daya alam (SDA) di Bojonegoro harus disyukuri karena sebuah berkah yang tidak dimiliki semua daerah di Indonesia.
"Bentuk syukurnya adalah menciptakan situasi yang kondusif, aman, rukun, damai sehingga tercipta Bojonegoro bahagia," pungkasnya.(suko)