Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
KERIPIK ARES PISANG : Pemkab Bojonegoro akan mewajibkan toko modern menampung produk UMKM.
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - d suko nugroho
Bojonegoro- Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bojonegoro, Jawa Timur, sebentar lagi bakal banyak dijumpai di outlet-outlet. Pemkab setempat akan menerbitkan regulasi yang mewajibkan toko modern menampung produk UMKM lokal Bojonegoro.
Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto menyampaikan dalam waktu dekat akan menerbitkan peraturan bupati (Perbup) yang isinya mewajibkan toko modern maupun yang akan mendirikan untuk memasukan produk UMKM Bojonegoro.
"Kedepan jika ada toko modern yang ingin mengajukan perpanjangan izin atau pengusaha yang ingin mendirikan toko modern salah satu sayaratnya harus harus menampung produk UMKM Bojonegoro," tegas Wawan, sapaan akrab Bupati Bojonegoro, Sabtu (16/3/2019).
Menurutnya, sudah saatnya produk UMKM Bojonegoro masuk toko modern. Banyak produk-produk usaha kecil yang masih kesulitan pasar untuk mengembangkannya.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu UMKM bisa berkembang dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat," tandas Wawan.
Agar produk UMKM Bojonegoro memiliki daya saing dan nilai jual, lanjut Wawan, pemkab akan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seprti Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan serta Dinas Koperasi dan UMKM untuk memberikan pelatihan kepada pelaku usaha kecil.
Pelatihan yang diberikan mulai dari mengolah secara higienis, pengemasan, hingga memfasilitisasi perizinan untuk standart produk.
"Jadi tidak serta mewajibakan toko modern menerima produk UMKM Bojonegoro, tapi kita juga imbangi dengan produk-produk yang memang layak jual dan bisa bersaing," tandas Ketua DPC PDI Perjuangan itu.
Ditambahkan, dengan berkembangnya UMKM ini dipastikan akan meningkatkan produk pertanian Bojonegoro. Hasil-hasil pertanian tidak perlu lagi dijual ke luar Bojonegoro, namun bisa untuk mencukupi kebutuhan baku para pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Ketua Asosiasi Demokrasi untuk Kesejehteraan Masyarakat (Ademos), M Kundori mengaku, pihaknya selama ini telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM melalui gerakan Sinau Bareng. Salah satunya masyarakat di wilayah Ngambon untuk memanfaatkan potensi pisang di wilayahnya.
Produk pisang yang selama ini banyak dijual ke luar Bojonegoro, kata Kundori, sekarang ini telah diolah menjadi keripik pisang. Produk tersebut diberi nama Bojoneegoro Food Mister Bonano, dan sekarang ini telah masuk di 100 outlet di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Sehingga ada nilai tambah ekonomi yang diterima masyarakat," tegas Ketua Ademos, M Kundori.
Pihaknya berharap gerakan Sinau Bareng ini kedepannya bisa menyentuh masyarakat di semua wilayah Bojonegoro. Sehingga potensi yang ada di masing-masing desa dapat dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan kesejehateraan masyarakat.(suko)
ADVERTISEMENT