Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Warga Bajo Rasakan Manfaat CSR Pertamina
19 Desember 2018 19:50 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno
PRODUKTIF : Surat menunjukan beberapa contoh tanaman obat di pekarangan kantor desa.
ADVERTISEMENT
Blora – Warga Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai merasakan manfaat program tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social and Responsibility/CSR) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Program CSR tersebut diberi nama budidaya Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB).
Sekalipun program itu belum sepenuhnya selesai, namun warga setempat sudah bisa merasakan manfaat dari program yang diluncurkan pada Juli 2018 lalu.
Program pertanian ini akan berjalan selama satu tahun. Petani mendapat pendampingan dari yayasan yang ahli di bidangnya .
Selain budidaya padi organik yang diberi nama System of Rice Intensification (SRI organik), petani juga diajari bertanam sayuran organik, serta tanaman obat keluarga.
"Banyak warga yang sudah merasakan manfaatnya, setelah dilakukan pelatihan awal," kata Ketua Kelompok Tani Bina Alam Sri, Surat kepada suarabanyuurip.com, Rabu (19/12/2018).
ADVERTISEMENT
Dijelaskan pertanian maupun tanaman pekarangan (sayuran dan obat) menggunakan pupuk organik yang bahan dasarnya bisa didapatkan di lingkungan sekitar.
"Jadi untuk pembutannya juga relatif mudah dan murah," ujar Surat sembari menunjukan beberapa contoh tanaman obat di pekarangan kantor desa.
Dai semua anggota yang terlibat dalam program itu telah mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh. "Perlahan kami mulai aplikasikan. Menanam sayuran dan tanaman obat di pekarangan rumah," tutur pria yang menjadi ketua kelompok dalam Program CSR itu.
Sementara ini, warga belum bisa memaksimalkan untuk diusahakan. Mereka baru sekadar memenuhi kebutuhan sayuran rumah tangga.
Sedangkan untuk obat, warga juga sudah mulai meracik sendiri dari sekira 30 macam tanaman obat yang ditanam.
Sementara untuk tanaman padi dalam sistem organik juga sudah bisa dilihat hasilnya, sekalipun belum lama masa tanam.
ADVERTISEMENT
"Anakan pohonnya bisa lebih dari 50 persen," ucapnya.
Pihaknya mengaku berterima kasih kepada Pertamina atas program yang dijalankan di desanya.
"Setidaknya, bisa merubah pola pikir masyarakat untuk lebih memilih tanaman organik dengan berbagai pertimbangan," tuturnya.
Cepu Field Manager Afwan Daroni, belum lama ini menyampaikan, program tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat di wilayah operasi ring 1 sumur NKT 01-TW.
"Kami sadar bahwa Pertamina EP tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari masyarakat dan pemerintah atas kelancaran operasional Perusahaan dalam meningkatkan ketahanan energi Indonesia," ujarnya.
Pihaknya berharap program ini dapat muncul peluang keberlangsungan hidup masyarakat dengan adanya peningkatan ekonomi dan keberlangsungan sumber daya alamnya.
"Sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera," pungkasnya. (ams)
ADVERTISEMENT