Konten Media Partner

Warga Wanglukulon Kembangkan Usaha Sabun Colek

21 Agustus 2017 22:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
SuaraBanyuurip.com - Ali Imron
Warga Wanglukulon Kembangkan Usaha Sabun Colek
zoom-in-whitePerbesar
KEMBANGKAN USAHA : Warga dan mahasiswa KKN membuat sabun colek untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
ADVERTISEMENT
Tuban - Warga Desa Wanglukulon, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, berencana mengembangkan usaha pembuatan sabun colek dengan label "Wanglu Anti Noda". Tercetusnya ide ini setelah memperoleh pelatihan pembuatan, sekaligus marketnya dari mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban melalui program Kuliah Kerja Nyata- Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PM).
"Kalau dikembangkan bagus marketnya karena kualitasnya tak kalah dengan pabrik," ujar warga setempat, Siti, kepada suarabanyuurip.com, Senin (21/8/2017).
Warga lain, Bu Tris juga membenarkan keinginan Bu Siti. Produk sabun colek ini akan lebih baik, apabila bekerjasama melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Selain proses pembuatannya mudah, modal yang dibutuhkan juga cukup terjangkau. Satu paket bahan sabun harganya Rp40 ribu. Apabila diaduk dan dibiarkan beberapa menit, akan menghasilkan sabun sebanyak 7 Kilogram.
ADVERTISEMENT
"Tentu ekonomis apabila dipasarkan ke warga dan pasar tradisional," jelasnya.
Ketua KKN-PM Desa Wanglukulon, Eko Wahyu, merasa senang karena warga setempat antusias mengikuti setiap tahap pelatihan membuat sabun colek dari bahan kimia tersebut. Awalnya kelompok mahasiswa ingin menggunakan bahan alami, karena sulit akhirnya semua bahan satu paket harus beli.
Sekalipun demikian, pasca bereksperimen dia menemukan cara untuk mengganti bau sabun sesuai selera. Nantinya warga bisa menggunakan bahan alami serupa, jahe, daun pandan, jeruk nipis, maupun lemon.
"Sesuai keinginan pembuatnya untuk aroma sabun," terang mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi semester 6 ini panjang lebar.
Kepala Desa Wanglukulon, Soim, mengapresiasi upaya mahasiswa mengajari warga membuat sabun. Hal ini penting, dan segera ditindaklanjuti melalui BUMDes.
ADVERTISEMENT
"Sangat bermanfat untuk warga," tambahnya.
Sebelum memutuskan membuat sabun colek, mahasiswa PTS terbesar di Tuban ini awalnya ingin mengembangkan pisang yang melimpah. Atas berbagai pertimbangan dan prospek marketnya, akhirnya diputuskan memproduksi sabun yang diberi label "Wanglu Anti Noda". (Aim
Sumber Berita Utama : http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/warga-wanglukulon-kembangkan-usaha-sabun-colek