Generasi Muda dalam Pembangunan BUMDes

Peluncuran Sertifikat Badan Hukum Badan Hukum Milik Desa (BUMDes) dan Rakornas BUMDes di Jakarta. Foto: Mugi/KemendesPDTT

Pemuda sebagai agen pembaharuan bukan hanya sebatas fisik maupun non fisik. Kemampuan pengembangan potensi dan produktivitas yang ada di diri para generasi muda perlu dikembangkan demi mencapai tujuan pembangunan bangsa Indonesia.

Sebagai agen pembangunan, pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan secara nasional maupun pembangunan daerah dan desa.

Era baru pembangunan desa mengalami perubahan ketika lahirnya Undang-Undang Desa yang memunculkan visi, misi dan komitmen baru terhadap kemajuan desa. Harapan baru perubahan pembangunan bagi desa menjadi fokus para pihak termasuk pemuda.

Begitu besarnya peranan pemuda dalam melakukan perubahan ini sejalan dengan perkataan Presiden Soekarno untuk membangkitkan semangat para pemuda yaitu “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”.

Anggapan Soekarno ini cukup berdasar sebab generasi muda dipercaya memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Tanpa adanya peran pemuda, sebuah bangsa akan sulit mengalami kemajuan.

Beragam inisiatif pemuda pun muncul di beberapa wilayah Indonesia. Mereka memberikan kontribusi positif dalam proses perubahan sosial, ekonomi, hingga kesejahteraan masyarakat di desa. Lalu, pertanyaannya adalah apakah peran pemuda dalam pembangunan desa betul-betul bisa diandalkan? Sudah sejauh manakah para pemuda memberi kontribusi dalam pembangunan Indonesia secara umum dan desa secara khusus? Apa yang akan ditawarkan dan dilakukan oleh pemuda dalam program pembangunan desa?

Bicara soal pembangunan Indonesia, tentu bukan menjadi mandat pemerintah semata. Akan tetapi sudah menjadi tanggung jawab secara komprehensif komponen bangsa. Termasuk di dalamnya peran penting generasi muda yang memiliki sejarah, kontribusi besar dalam merebut, berjuang pada masa sebelum kemerdekaan dan mengisi pembangunan pasca kemerdekaan.

Dalam perjalanan perkembangan sejarah peradaban bangsa Indonesia, pemuda mempunyai pengaruh yang besar sebagai aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.

Apalagi di era society 5.0, Indonesia harus mampu untuk bersaing dengan negara maju lainnya khususnya di bidang ekonomi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat multi dimensional dengan memerlukan proses yang sangat kompleks. Dengan demikian generasi muda harus siap menjadi pelopor utama untuk memajukan bangsa.

Salah satunya dengan membantu dan terlibat aktif pada pengelolaan dana desa pada bidang BUMDes. Masih banyak BUMDes di Indonesia yang belum maksimal mencapai tujuan dalam pemberdayaan kesejahteraan masyarakat desa. Meskipun BUMdes menghadapi 1001 problematika, namun ada secerca harapan bahwa para pemuda dapat menjadi solusi yang tepat untuk memajukan program BUMDes.

Ide kreatif generasi muda serta eksistensinya di berbagai jenis pendidikan dan pengalaman bisa menjadi energi besar dalam pembangunan desa melalui pengembangan BUMDes di saat ini. Generasi muda dapat melakukan eksplorasi terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan potensi pengembangan kekayaan alam serta melakukan inovasi. Sehingga tujuan dari pengelolaan dana desa atau BUMDes, dapat digunakan untuk mensejahterakan masyarakat desa.