Konten dari Pengguna

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan

Suci Naeni
mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas tarbiyah dan keguruan
21 Oktober 2024 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suci Naeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memotret Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Memotret Pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan manusia, terdapat dua faktor penting yang memengaruhi, yaitu faktor keturunan dan lingkungan. Keturunan merujuk pada potensi yang diwariskan dari orang tua ke anak melalui gen. Ini mencakup karakteristik biologis seperti bentuk tubuh, warna kulit, tingkat kecerdasan, bakat, serta kondisi fisik atau penyakit tertentu. Sebagai contoh, seseorang mungkin memiliki wajah yang mirip dengan orang tuanya karena mereka mewarisi gen yang sama.
ADVERTISEMENT
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tanpa pengaruh dari faktor bawaan. Jadi perkembangan anak, keberhasilan, dan kehancuran disebabkan oleh faktor lingkungan.
Anak mengikuti watak dan kebiasaan orang tua.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya: bahwa perkembangan manusia sangat bergantung pada pembawaan atau sifat bawaan orang tuanya.
1. Faktor Hereditas
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Keluarga
4. Faktor Sosial dan Lingkungan Ekonomi
Hereditas
Dalam proses perkembangan manusia, ada dua faktor utama yang mempengaruhi, yaitu keturunan dan lingkungan. Keturunan mencakup potensi yang diwariskan melalui gen, yang memengaruhi ciri-ciri fisik dan perilaku seseorang, seperti bentuk tubuh, warna kulit, kecerdasan, bakat, serta kondisi fisik atau penyakit. Sementara itu, lingkungan mencakup segala sesuatu yang ada di sekitar individu, termasuk faktor fisiologis, psikologis, dan sosio-kultural, seperti gizi, suhu, sistem saraf, vitamin, air, dan interaksi sosial. Kedua faktor ini berinteraksi dalam membentuk kepribadian; keturunan menyediakan dasar biologis, sedangkan lingkungan memengaruhi perkembangan pasca kelahiran. Teori empirisme menyoroti pentingnya pengaruh lingkungan dalam perkembangan anak, sedangkan teori nativisme lebih menekankan peran bawaan. Teori konvergensi menggabungkan kedua pandangan tersebut dengan menyatakan bahwa baik faktor bawaan maupun lingkungan memiliki kontribusi terhadap perkembangan manusia. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang interaksi antara keturunan dan lingkungan sangat penting untuk memaksimalkan perkembangan individu dan mencapai potensi penuh mereka.
ADVERTISEMENT
Lingkungan
Lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter individu selain faktor keturunan. Bahkan, ada sekelompok orang yang meyakini bahwa pembentukan dan perkembangan individu sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Kelompok ini dikenal sebagai penganut aliran empirisme. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan setiap individu sangat besar, sama seperti peran keturunan, termasuk dalam perkembangan karakter mereka.
Keluarga
Keluarga adalah salah satu faktor penting dalam lingkungan yang memengaruhi perkembangan anak. Keluarga berperan sebagai institusi pertama yang memenuhi kebutuhan emosional dan pendidikan anak. Perhatian dan kasih sayang dari orang tua, serta pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, sangat berperan dalam membentuk karakter anak. Keluarga yang berfungsi dengan baik ditandai oleh komunikasi yang efektif dan dukungan emosional, sementara keluarga yang tidak harmonis dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan kepribadian anak.
ADVERTISEMENT
Kelas Sosial dan Ekonomi
Interaksi antara kelas sosial dan ekonomi dapat menciptakan ketidakadilan dalam peluang hidup. Sebagai contoh, individu dari kelas sosial rendah sering menghadapi hambatan yang lebih besar dalam mengakses pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan mereka secara menyeluruh. Sebaliknya, individu dari kelas sosial tinggi cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya yang mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional merek