Konten dari Pengguna

Konsep Kematangan dan Teori Behavioristik dan Humanistik

Suci Naeni
mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas tarbiyah dan keguruan
22 Oktober 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suci Naeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memotret Sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Memotret Sendiri
ADVERTISEMENT
A. Teori Behavioristik
Teori belajar ini menjelaskan bahwa proses pembelajaran adalah perubahan perilaku yang dapat dilihat dengan jelas. Perubahan tersebut terjadi melalui stimulus yang memicu hubungan perilaku reaktif atau respon.
ADVERTISEMENT
Teori Koneksionisme (Connectionism)
Teori Koneksionisme adalah teori yang ditemukan dan dikembangkan Thorndike berdasarkan eksperimen dengan menggunakan hewan-hewan, terutama kucing, untuk mengetahui fenomena belajar.
ADVERTISEMENT
B. Teori Belajar Humanistik
Teori belajar ini menjelaskan bahwa sebuah proses usaha fisik dan spiritual untuk mengoptimalkan pertumbuhan individu, sedangkan pembelajaran diartikan sebagai usaha mendapatkan pengetahuan dan membentuk kepribadian secara komprehensif.
Teori-Teorinya: Teori Combs, Teori Maslow, Teori Rogers
C. Konsep Kematangan
Istilah "kematangan", yang disebut maturation dalam bahasa Inggris, sering berlawanan dengan immaturation, yang berarti tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga didefinisikan dalam konteks biologi, yang menunjuk pada tahap keranuman atau kemasakan.
Aspek-Aspek Kematangan: Sosial, Emosional, Intelektual.