Konten dari Pengguna

Perkembangan Konsep Diri, Moral, Nilai, Sikap, dan Kreativitas

Suci Naeni
mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas tarbiyah dan keguruan
24 Oktober 2024 17:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suci Naeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memotret sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Memotret sendiri
ADVERTISEMENT
A. Perkembangan Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadian. Seperti dikemukakan oleh Rogers (dalam Hall & Lindzey. (985) bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri (self) berisi ide-ide persepsi persepsi dan nilai-nilai yang mencakup kesadaran tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial.
ADVERTISEMENT
2. Aspek-aspek Konsep Diri
Song dan Hattie (1984) menyatakan bahwa aspek-aspek konsep diri dibedakan menjadi konsep diri akademis dan konsep diri non-akademis. Konsep diri akademis meliputi kemampuan dalam mengikuti perkuliahan, kemampuan dalam meraih prestasi di dalam bidang akademik, serta aktivitas di kampus atau di dalam kelas yang juga berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan penilaian seseorang terhadap kemampuan akademiknya.
3. Fungsi Konsep Diri
a. Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan banyak situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir ada yang bisa dipecahkan. Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:
ADVERTISEMENT
1) Menganggap orang lain sama dengan dirinya
2) Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
3) Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
4) Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang
belum tentu diterima semua anggota masyarakat
5) Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri
b. Konsep Diri Negatif
Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan
sulit melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba. Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri sendiri. Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:
1) Merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan
2) Sangat sensitif terhadap kritikan
ADVERTISEMENT
3) Responsi terhadap pujian
4) Cenderung bersikap hiperkritis
5) Punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain
Perkembangan Moral, Nilai, dan Sikap
1. Pengertian Moral, Nilai, dan Sikap
a. Moral
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moral adalah pedoman mengenai perilaku baik dan buruk yang diterima oleh masyarakat, mencakup tindakan, sikap, tanggung jawab, serta norma-norma etika, akhlak, dan kesusilaan. Menurut Kamus Psikologi (Chaplin, 2006), moral merujuk pada akhlak yang sesuai dengan norma sosial, atau berkaitan dengan hukum dan kebiasaan yang mengatur perilaku individu. Kata "moral" berasal dari bahasa Latin "mos" (jamak: "mores"), yang berarti kebiasaan atau adat. Istilah "mores" juga masih digunakan dalam bahasa Inggris dan beberapa bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, dengan makna yang sama. Secara etimologi, "etika" dan "moral" memiliki asal yang serupa, keduanya merujuk pada kebiasaan, meskipun berasal dari bahasa yang berbeda: "etika" berasal dari bahasa Yunani dan "moral" dari bahasa Latin (Arif Sobirin Wibowo, 2024:1).
ADVERTISEMENT
b. Nilai
Nilai merupakan tolok ukur atau acuan yang digunakan untuk menilai, mengukur, atau memberikan bobot pada sesuatu, baik dalam aspek akademis, moral, sosial, maupun ekonomi. Nilai juga dapat mengacu pada prinsip atau norma yang dianggap signifikan dalam kehidupan individu atau masyarakat, seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
c. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk merespons suatu hal, baik melalui pikiran, perasaan, maupun tindakan, terhadap objek, individu, situasi, atau peristiwa tertentu. Sikap menunjukkan penilaian seseorang, baik positif maupun negatif, dan berperan penting dalam mempengaruhi perilaku serta keputusan yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin cepat seseorang mampu memahami sesuatu dibandingkan dengan mereka yang memiliki pendidikan lebih rendah. (Emdat Suprayitno, dkk. 2020: 72).
ADVERTISEMENT
Perkembangan Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah suatu gagasan atau daya cipta yang dapat menghasilkan produk baru yang dapat dikembangkan dengan baik (Save Dagun, M, 1997: 1-4). Kreativitas berlangsung seiring dengan perkembangan kepribadian anak. Apabila kreativitas anak berkembang dengan baik maka perkembangan kepribadian yang sehat juga meningkat seiring dengan terbiasanya anak mandiri, percaya diri, dan produktif (Barkah Lestari, 2006: 20). Namun hal sebaliknya juga bisa terjadi, apabila perkembangan kreativitas anak tidak berkembang secara maksimal, maka anak tidak akan mandiri, kurang percaya diri, mudah menyerah, kurang berani, dan bergantung pada orang tua, guru, dan lingkungan.Hal tersebut tidak efektif dalam mengembangkan kreativitas anak.