Ekonomi Tanpa Suku Bunga, Bagaimana Pengendalian Moneternya?

Suciningtyas Nur Alifah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
28 November 2022 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suciningtyas Nur Alifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: perekonomian (sumber: https://pixabay.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: perekonomian (sumber: https://pixabay.com/)
ADVERTISEMENT
Dalam teori ekonomi konvensional, suku bunga memiliki peran penting untuk menyeimbangkan pasar barang atau jasa dan pasar uang. Namun, dalam ekonomi Islam, suku bunga merupakan instrumen ekonomi yang mengandung riba. Demikian, penerapan suku bunga dilarang oleh Islam. Lalu, instrumen seperti apa yang harus digunakan? Simak lebih lanjut di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Expected rate of profit (tingkat keuntungan di sektor riil)
Rate of profit layak sebagai kerangka dari instrumen alternatif suku bunga karena beberapa hal. Pertama, tingkat keuntungan menggambarkan kegiatan bekerja yang menghasilkan nilai tambah dari suatu produk. Kemudian, terdapat pengambilan risiko dalam pelaksanaan kegiatan transaksi. Terakhir, terdapat tanggung jawab terhadap kejadian merugikan selama transaksi.
Bagaimana penerapan tingkat keuntungan dalam kebijakan moneter Islam? Jika ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar, bank sentral menurunkan rate of profit dalam transaksi jangka pendek, khususnya melalui penurunan tingkat bagi hasil deposito bank syariah. Demikian, masyarakat akan lebih memilih untuk mengalokasikan pendanaannya untuk konsumsi dibandingkan dengan alokasi deposito. Pada akhirnya, permintaan agregat akan meningkat sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Produk Domestik Bruto (PDB) riil
Kenapa PDB riil dapat dijadikan instrumen pengendalian moneter? Karena PDB mampu menggambarkan pertumbuhan output secara murni, tidak terpengaruh oleh peningkatan harga (inflasi). Dengan kata lain, PDB growth menggambarkan nilai tambah produktivitas sesungguhnya di sektor riil. Dengan penggunaan instrumen moneter yang sejalan dengan pertumbuhan di sektor riil diharapkan mampu mencapai kondisi moneter yang sehat. Selain itu, dapat memecahkan masalah penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan inflasi yang berlebihan, dan kestabilan nilai uang. Adapun masalah utama yang dapat diselesaikan adalah tercapainya keseimbangan antara jumlah uang di sektor keuangan dengan jumlah uang yang dibutuhkan di sektor riil.
Rasio persentase keuntungan dengan kapital dari seluruh proyek investasi yang dilakukan oleh bank-bank syariah
ADVERTISEMENT
Alternatif instrumen pengendalian moneter ini cukup unik. Pasalnya, ini didasari oleh keuntungan yang diperoleh bank syariah atas investasi atau pembiayaannya. Jika instrumen ini dapat diterapkan dengan efisien dan efektif oleh bank sentral, maka ini dapat meminimalkan terjadinya penimbunan uang dalam satu titik. Sebaliknya, uang dapat tersalurkan dengan baik pada perekonomian riil. Prinsip utamanya, bank sentral harus mampu mengalokasikan uang yang beredar ke dalam sektor riil pada barang dan jasa yang produktif.
Demikian itulah instrumen alternatif moneter Islam pengganti suku bunga. Inovasi ini dilakukan untuk menghindari praktik riba dalam perekonomian. Jadi, kita terhindar dari hal yang dilarang Allah. Penerapan instrumen moneter Islam ini juga sebagai langkah untuk mencapai praktik sistem ekonomi Islam yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT