42 Tahun Lalu, Dunia Kehilangan Sang Ratu Cerita Misteri

Sudah Tahu Belum
Setiap hari banyak tahu.
Konten dari Pengguna
12 Januari 2018 13:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sudah Tahu Belum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Agatha Christie semasa muda. (Foto: Dok. Twitter @agathachristie)
zoom-in-whitePerbesar
Agatha Christie semasa muda. (Foto: Dok. Twitter @agathachristie)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
12 Januari 1976, tepat 42 tahun yang lalu, Agatha Christie yang dikenal sebagai penulis kisah misteri paling terkenal di dunia mengembuskan napasnya yang terakhir di usia 86 tahun. Sejak kematiannya, belum ada satu penulis cerita misteri yang seproduktif Agatha Christie. Maka tidak heran jika dia dijuluki sebagai Ratu Cerita Misteri.
ADVERTISEMENT
Dame Agatha Mary Clarissa Christie lahir di Torquay, Devon, Inggris pada tanggal 15 September 1890. Agatha Christie memulai perjalanan kariernya sebagai penulis cerita misteri dengan menerbitkan The Mysterious Affair at Styles pada tahun 1920. Saat itu, ia masih bekerja sebagai seorang apoteker. Berlatar belakang pengetahuannya soal obat-obatan, Christie memperkenalkan kisah pembunuhan dengan metode racun sebagai alat pembunuhan untuk pertama kalinya.
Sejak tahun 1920 itu, Agatha Christie telah menerbitkan lebih dari 80 novel cerita detektif yang selalu laris manis di pasaran. Jauh lebih banyak dari yang pernah ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle dengan Sherlock Holmes-nya ataupun Edgar Allan Poe. Dia juga merupakan pengarang yang karyanya paling laku sepanjang masa dengan mengecualikan William Shakespeare.
ADVERTISEMENT
Agatha Christie menciptakan tokoh detektif berkebangsaan Belgia dengan “sel-sel kelabu”-nya yang luar biasa bernama Hercule Poirot. Sekitar separuh dari 80 novel Agatha Christie menggunakan tokoh utama detektif berkepala plontos dan bulat seperti telur ini. Agatha Christie juga menciptakan tokoh utama lain, seperti salah satunya adalah Miss Marple, seorang perawan tua yang bukan berprofesi sebagai detektif, namun memiliki otak yang tak kalah genius dengan Hercule Poirot.
Namun uniknya, ada beberapa karya Christie yang tidak menggunakan tokoh detektif sebagai sentral pemecahan masalah, seperti And Then There Were None, A Crooked House, ataupun The Endless Night. Banyak karya Agatha Christie juga yang menghadirkan twist yang tidak terduga, salah satunya adalah The Murder of Roger Ackroyd atau Murder on the Orient Express yang difilmkan pada tahun lalu.
Beberapa novel Agatha Christie. (Foto: Dok. Twitter @agathachristie)
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa novel Agatha Christie. (Foto: Dok. Twitter @agathachristie)
Gaya bercerita Agatha Christie sangatlah kompleks, rumit, tetapi detail dan bisa dibilang “adil” karena memberi semua informasi yang diperlukan pembaca untuk memecahkan teka-tekinya. Hal inilah yang membuat banyak orang sangat menyukai karya-karya Agatha Christie yang penuh dengan inovasi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia juga pernah beberapa kali menulis kisah-kisah roman dan sandiwara teater dengan menggunakan nama Mary Westmacott. Pada 1930, dia menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang ahli arkeologi Inggris. Perjalanannya bersama suaminya ke Timur Tengah memberinya ide untuk beberapa latar belakang novel-novelnya, salah satu contohnya adalah Death on the Nile.
Ada satu fakta menarik tentang Agatha Christie. Pada tahun 1926, Agatha Christie pernah menghilang selama 11 hari. Semuanya bermula tepat pada tanggal 8 Desember malam, Christie pergi meninggalkan catatan untuk sekretarisnya bahwa dia akan menuju Yorkshire dengan menggunakan mobil. Beberapa waktu kemudian, mobilnya ditemukan kosong di dekat sebuah danau di simpang Newlands. Polisi pun segera bergegas untuk menyelidiki kasus ini.
ADVERTISEMENT
Seluruh Inggris gempar selama 11 hari berikutnya. Lebih dari 15.000 sukarelawan mencari keberadaannya. Bahkan, pesawat terbang untuk pertama kalinya digunakan dalam pencarian orang hilang. Ternyata, selama 11 hari itu, Agatha Christie menginap di hotel Swan Hydropathic di Harrogate dengan menggunakan nama Teresa Neele.
Hingga saat ini, kasus ini menjadi sebuah misteri yang tidak terungkap. Agatha Christie sendiri mengatakan bahwa dia sendiri tidak mengerti mengapa dia bisa menginap di hotel tersebut dengan nama berbeda. Kasus itu pun tidak diperpanjang, namun banyak teori yang muncul untuk mencoba menjelaskan penyebab peristiwa tersebut.
Nah, itulah sekilas sosok Agatha Christie yang tak kalah misterius dengan novel-novel yang diciptakannya. Kematiannya pada 42 tahun lalu meninggalkan duka mendalam bagi para pencinta novelnya. Christie akhirnya dimakamkan di Cholsey, Oxfordshire, Inggris.
ADVERTISEMENT
Setelah kematiannya, novel Curtain dan Sleeping Murder yang sudah lama ditulisnya baru diterbitkan (sesuai dengan permintaan Christie). Curtain berkisah tentang kasus terakhir Hercule Poirot sebelum meninggal dunia, sedangkan Sleeping Murder adalah kasus terakhir Miss Marple.
Agatha Christie Berpulang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Agatha Christie Berpulang (Foto: Pixabay)