Land of Great Scholars

Sudarnoto Abdul Hakim
Akademisi dan pengamat sosial keagamaan dan politik
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2023 22:20 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sudarnoto Abdul Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Land of Great Scholars
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ungkapan "land of great scholars" ini disampaikan oleh Rektor the International Islamic Academy of Uzbekistan (IIAU) yang sekaligus juga penasihat President Uzbekistan, Muzaffar Kamilov. Hal ini disampaikan saat berdialog dengan delegasi MUI di kampus IIAU Kamis 28 September 2023.
ADVERTISEMENT
Rektor yang didampingi wakil-wakil Rektor, Mufti dan beberapa staf menguraikan tentang Uzbekistan dari sisi sejarah dan potensi besar untuk masuk ke New Era of Uzbekistan. Tertangkap kesan kuat bahwa negeri ini tempatnya tokoh tokoh besar, ulama dan saintis berkaliber yang telah sangat berpengaruh secara politik, keagamaan dan keilmuan terutama di Dunia Islam.
Kota-kota seperti Samarkand, Bukhoro, Tashkent adalah kota yang sangat bersejarah sejak era kuno. Lalu Andishan, Khiva dan Kokand dikenal juga sebagai pusat pusat budaya, politik perdagangan selama beberapa Abad. Wilayah Asia Tengah memang menjadi destinasi pertemuan berbagai bangsa, dan tak heran juga kalau Afghanistan, misalnya, dikenal sebagai the battle field karena memang menjadi pusat perebutan kepentingan kekuatan asing.
ADVERTISEMENT
Uzbekistan sendiri juga wilayah multikultural. Komposisinya 84.5% Uzbekistan, 4.8% Tajikistan, 2.4% Kazakhstan, 2.2% Karakalpakstan, 2.1% Russia, dan lain lain 4.0%. Dari sisi agama 96% Muslim, 2% lain lain. Ini menggambarkan sejarah persentuhan budaya yang intensif dalam waktu yang panjang. Secara politik, Uzbekistan mengalami perjalanan pasang surut berbagai penguasa sejak tahun 840 M.
Di antara penguasa yang sangat terkenal ialah Amir Timur atau Tamerbeg (9 April 1336-17 Feb 1405). Di Abad 14 dia dikenal sebagai seorang penakluk berdarah Turki-Mongol dan juga pemimpin militer terbesar serta ahli strategi perang. Dia adalah pendiri Timurid Empire tahun 1370 yang wilayah kekuasaannya meliputi Transoxiana, beberapa wilayah Turkestan, Afghanistan, Persia, Syria, Qurdistan, Baghdad, Georgia and Asia Kecil.
ADVERTISEMENT
Dia berhasil menaklukkan wilayah selatan Russia dan beberapa wilayah India. Saat menundukkan Delhi tahun 1398, dia menyebut dirinya sebagai "Sword of Islam." Sebagian kecil kebesarannya, bisa dilihat secara langsung di mouseleum Emir Timur di Samarkand.

Shahi Zinda

Islam dimulai dari Makkah dan kemudian secara ekstensif menebar ke berbagai wilayah secara global, termasuk ke Asia Tengah yang dilakukan oleh Qusam bin Abbas, sepupu Rasulullah. Qussam menjadi gubenur Makkah era Kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Di era Muawiyah dia mengembangkan Islam saat anaknya Usman bin Affan menjadi gubenur di Khurosan (Said bin Usman). Saat itulah dia mengadakan ekspedisi Islam di Samarkand hingga dia terbunuh dalam sebuah pertempuran. Kisah heroisme Qussam hingga saat ini terus melekat dalam memori umat Islam sehingga makamnya yang sangat terkenal Shahi Zinda (the Living King) terus diziarahi hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kata Shahi Zinda ini memang terkait dengan legenda Qussam yang dimakamkan di sini saat menebarkan Islam. Kepercayaan masyarakat terhadap kisah ini menjadi salah satu daya pikat sumber pendapatan sektor Ziaroh Tourism Samarkand. Makam Qussam sudah menjadi komplek pemakaman karena ada sejumlah makam tokoh penting dalam sejarah dengan bentuk bangunan dan ornamen indah khas Asia Tengah. Secara arsitektural, makam ini dan makam makam lain memikat wisatawan.

Menapaki Sumber Orentik Islam

Dua sumber utama Islam yaitu al-Quran dan al-Hadits. Wahyu al-Qur'an dihafal dan ditulis oleh para Sahabat (Huffadz dan Kuttab) era Rasul di Mekah dan Madinah. Di Era kekhalifahan Usman dihimpun dalam sebuah Mushaf dikenal dengan Mushaf Utsmani. Inilah Kitab al-Qur'an yang semua orang membacanya hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Percetakan al-Qur'an tak pernah berhenti karena memang dibutuhkan oleh semua orang Islam di semua tempat dan zaman. Seiring dengan itu, pendidikan dan kajian kajian tentang Qur'an terus dilakukan dan dikembangkan secara intensif dan mendalam di banyak pusat pendidikan dan riset di Dunia Islam dan di Barat dengan keaneka ragaman pendekatan.
Sementara Hadits, baru dihimpun dan dibukukan dengan sangat berhati-hati untuk menjamin otentisitas berita (Akhbar) oleh para perawi Hadits. Para perawi inilah yang melakukan spiritual and intellectual journey ke mana-mana untuk menggali dan menghimpun Akhbar Rasul yang meliputi ucapan, perbuatan dan Taqrir Rasul. Di tangan Perawi ini Hadits Hadits yang terhimpun diverifikasi, diuji otentisitasnya. Yang terpilih, dikatagorikan sebagai Hadits Shohih yang harus digunakan pedoman dan sumber kedua setelah Qur'an yaitu Hadits Shohih.
ADVERTISEMENT
Perawi terbesar di antara enam perawi lain adalah Imam Bukhori. Dan dia dari Bukhoro dan dimakamkan di Samarkand, yang makamnya selalu diziarahi oleh umat Islam terutama dari negara negara Muslim. Seperti al-Quran, Hadits juga terus diajarkan dan juga diteliti di pusat-pusat Keislaman. Berkembanglah Ulumul Hadits, ada Diroyah dan Riwayatul Hadits. Makkah dan Madinah adalah kota pentibg, Syarifani Haromaini, tapi Samarkand juga penting karena ada Imam Bukhori. Seorang ulama besar ahli Hadits dan Fiqh yang berjasa besar menunjukkan Hadits Hadits Shohih yang menjadi Pedoman selain Al Qur'an
Tak berlebihan, untuk dikatakan bahwa Samarkand adalah wilayah penting karena merupakan sumber keislaman otentik kedua setelah Al-Qur'an yang dijaga dan ditulis era Rasul Muhammad di Makkah dan Madinah. Saat ini, Uzbekistan sedang menyiapkan projek besar membentuk pusat pendidikan dan riset internasional ilmu Hadits terutama Hadits-hadits Bukhori.
ADVERTISEMENT
Markas atau pusat ini dibangun sangat mewah dan dilengkapi dengan perpustakaan, pusat dokumen atau manuskrip, kelas kelas, ruang seminar, asrama mahasiswa, kolam renang, dan ruang ruang lain untuk para peneliti berdekatan dengan makam Imam Bukhori di Samarkand. Lembaga internasional ini bahkan sudah melakukan kerja sama antara lain dengan Jerman. Program konferensi tahunan juga diorganisasikan oleh lembaga internasional ini.
Selain Imam Bukhori, ada sejumlah ulama besar yang berasal dari Uzbekistan antara lain Abu Mansur Maturidy, ulama besar yang sangat berpengaruh terutama dalam bidang Ilmu Kalam/Teologi Ahlus Sunah Wal Jama'ah. Kemudian Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khowarizmi Ahli matematika, geografi dan Astronomi. Kemudian ada Bahauddin Naqsabandy yang kemudian mengembangkan Tarekat termasuk di Indonesia. Tarekat ini, selain Qadiriyah, adalah Tarekat terbesar di dunia. Sering digabungkan penamaannya menjadi Tarekat Qadiriyah wan Naqsabandiyah.
ADVERTISEMENT

Notes Pungkasan

Uzbekistan, selain Makkah, Madinah dan Aqsho adalah wilayah penting Dunia Islam. Negeri para penziarah karena berbagi keistimewaannya, dan terus akan bergerak. Saat ini benar-benar sedang menyiapkan diri masuk ke New Era of Uzbekistan. Wisata religius dan ziyarah akan mengalami perkembangan sangat signifikan, kehidupan ekonomi masyarakat akan semakin menguat.
Secara Sosial budaya dan intekektual keagamaan juga akan bangkit dan menguat. Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada sebuah lembaga berkaliber internasional yang memberikan perhatian secara khusus untuk centre of excellence Imam Bukhori. Ini momentum Samarkand dan tentu umat Islam di Indonesia juga memperoleh momentumnya yang pas untuk mendorong bagi kemajuan pusat studi dan training tentang ilmu ilmu Hadits khususnya hadis hadis Imam Bukhori. Akan dahsyat dampaknya terutama bagi Indonesia dan Uzbekistan dan karena itu inisiatif-inisiatif bersama penting dilakukan.
ADVERTISEMENT
(Di KA Samarkand-Bukhoro, I Oktober 2023).