Konten dari Pengguna

Wujudkan Desa Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN Sosialisasikan Sampah dan Biopori

Arlen Elvide Sudi
Lulusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB University
4 Februari 2023 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arlen Elvide Sudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi sampah dilakukan di beberapa titik lokasi yang berada di lingkungan RW 02 maupun RW 06. Kegiatan sosialisasi sampah dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 14 Januari 2023 melalui pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu. Program ini diketuai oleh Nanang Fahrizal, mahasiswa KKN dari IPB University. Kegiatan ini dilakukan di Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dan pembuatan bank sampah dalam kehidupan masyarakat serta menjelaskan manfaat sampah secara ekonomi dan kegunaannya.
ADVERTISEMENT
Nanang Fahrizal dalam materinya membahas terkait jenis-jenis sampah organik dan non-organik, sumber pencemaran limbah baik dari limbah rumah tangga, limbah industri, dan sumber limbah lainnya, sekaligus menjelaskan dalam pemaparannya terkait daur ulang limbah plastic untuk dapat dijadikan tempat bercocok tanam melalui gelas plastik yang dibolongkan pada bagian tengahnya dan diisi air dan pupuk sebagai media tanamnya. Nanang Fahrizal menjelaskan bahwa berdasarkan data yang bersumber dari (BPS,2006) bahwa rata-rata masyarakat dapat menghasilkan sampah sekitar 0,5 Kg per hari, apabila setiap rumah tangga terdiri dari 4 orang maka setiap hari rumah tangga mampu menghasilkan sebanyak 2 Kg atau 60 Kg sampah per bulan. Nanang Fahrizal menjelaskan alasan kenapa kita harus melakukan pengelolaan sampah yaitu sebagai tempat berkembangbiaknya bibit dikarenakan apabila sampah menumpuh dan tidak dikelola maka dapat menjadi sarang serangga dan tikus, menjadi sumber pencemaran air, tanah dan udara, serta menjadi sumber berkengbiaknya kuman-kuman yang dapat membahayakan Kesehatan. Selain itu Nanang Fahrizal menjelaskan prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Kegiatan sosialisasi sampah diketahui oleh pengurus RW 02 Joy dan RW 06 Deni maupun pengurus KRL dari setiap wilayah. Kegiatan sosialisasi sampah dilaksanakan selama satu jam dengan teknis kegiatan yaitu narasumber memaparkan materi sosialisasi sampah Bersama warga dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari warga kepada Narasumber. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi sampah dinilai positif oleh pengurus setempat dikarenakan permasalahan sampah di wilayah sosialisasi sampah merupakan suatu permasalahan yang penting untuk diselesaikan. Melalui kegiatan sosialisasi sampah diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi aksi pembuatan lubang biopori dilaksanakan pada hari selasa dan rabu tepat di tanggal 24 dan 25 Januari 2023. Kegiatan aksi pembuatan lubang biopori merupakan suatu sosialisasi pembuatan lubang biopori sekaligus mempraktikkan bagaimana cara pembuatan lubang biopori. Kegiatan sosialisasi aksi dilaksanakan di dua titik lokasi yang berada di wilayah RW 02 dan RW 06. Program ini diketuai oleh Mahendra Prananta Wijaya mahasiswa KKN dari Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Dalam pemaparannya Mahendra menjelaskan definisi umum dari lubang biopori, alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat lubang biopori, dan langkah-langkah pembuatan lubang biopori. Menurut definisi umum lubang biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal atau tegak yang ditancapkan ke dalam tanah. Lubang biopori tentu memiliki manfaat yang besar terutama di daerah rawan banjir dikarenakan lubang biopori mampu meningkatkan daya serap air kedalam tanah, selain itu lubang biopori juga bermanfaat untuk menyuburkan tanah dengan memasukkan limbah organik kedalam tanah. Alat dan bahan yang dibutuhkan pada pembuatan lubang biopori adalah alat bor biopori dan sampah organik. Terdapat langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan lubang biopori yaitu tentukan lokasi pembuatan lubang biopori, siramlah tanah pembuatan lubang dengan air agar dapat melunakkan tanah sehingga tanah lebih mudah untuk digali, buatkan lubang sedalam satu meter dengan diameter 10-30 cm, setelah lubang biopori berhasil dibuat, kemudian buanglah sampah organik kedalam lubang biopori dan tunggu sampai tiga bulan sampai tanah siap digunakan. Dalam pembuatan lubang biopori dihadiri oleh Muhammad Reksi selaku ketua RT 04 RW 02, Apih selaku ketua RT 02 RW 06, dan Rusdi selaku ketua RT 03 RW 06. Kegiatan sosialisasi pembuatan lubang biopori bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana cara pembuatan lubang biopori, meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap permasalahan sampah, serta dapat membantu warga untuk membuat pupuk kompos dengan mengisi lubang tersebut dengan sampah organic. Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi aksi pembuatan lubang biopori ini yaitu narasumber memberikan pemaparan materi terkait seputar lubang biopori dan langkah-langkah pembuatan lubang biopori, kemudian dilanjutkan oleh sesi interaktif antara waga dan mahasiswa, dan diakhiri dengan praktek langsung pembuatan lubang biopori sesuai langkah-langkah yang sudah disampaikan narasumber.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN-T IPB University Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Mahasiswa KKN-T IPB University Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor