Manakala Karakter Peserta Didik Dibangun

Sufyan Muhammad
A Book Lover, also Telkom University Digital Public Relations Lecturer
Konten dari Pengguna
1 November 2021 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sufyan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manakala Karakter Peserta Didik Dibangun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judul: Membentuk Karakter Peserta Didik
Penulis: H.Imam Nur Suharno, S.pd., S.Pd.I., M.Pd.I.
ADVERTISEMENT
Penerbit: PT. Remaja Rosda Karya
Cetakan: Juli 2021 (I)
Halaman: 115
ISBN: 978-602-446-567-4
Harga: Rp47.000
Karakter merupakan suatu unsur alamiah yang berada dalam diri manusia. dan membuat manusia berperilaku seusai dengan apa yang menurutnya benar dan cocok dengan dirinya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Mengetahui hal tersebut, dapat kita ketahui bahwa karakter yang terbentuk pada diri manusia merupakan hasil dari apa yang dia pelajari dan pahami. Jika seseorang tersebut mendapatkan pendidikan karakter yang buruk maka seseorang tersebut juga akan memiliki karakter yang buruk, begitu juga sebaliknya.
Contoh seseorang yang memiliki karakter buruk yaitu dapat kita lihat dari berita mengenai siswa yang menyiksa gurunya atau anak yang membunuh orang tuanya. Miris kita mengetahui berita seperti itu, mengingat seharusnya anak yang lebih muda dapat menghargai orang yang berumur lebih tua. Tetapi, kita juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya hal tersebut kepada sang pelaku. Dikarenakan, kita tidak mengetahui pendidikan karakter seperti apa yang diterima oleh pelaku tersebut sampai akhirnya sang pelaku memiliki karakter yang buruk.
ADVERTISEMENT
Hal yang sering ramai diberitakan tersebut penting untuk dijadikan pelajaran bahwa pendidikan karakter bagi seorang manusia sangatlah penting. Seorang manusia perlu memiliki karakter yang baik agar dapat menghargai sesama umat manusia lain dan tidak melakukan tindakan yang mencelakakan dan merugikan orang lain.
Pendidikan tersebut tentunya perlu diberikan oleh para orang tua sejak dini dan juga oleh para tenaga pendidik. Tentunya tenaga pendidik yang memberikan pendidikan tersebut harus mereka yang memiliki karakter baik dan mau untuk sama sama belajar kembali agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Buku yang satu ini adalah catatan atau karya tulis dari seorang tenaga pendidik yang bermaksud untuk memberikan informasi kepada tenaga pendidik lainnya agar dapat menjadi pendidik yang dapat membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlah mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Jika hal-hal tersebut dimiliki oleh peserta didik maka penulis berpendapat bahwa peserta didik tersebut sudah menjadi peserta didik yang berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan dan pendidik dapat dinyatakan berhasil dalam membentuk karakter tersebut.
Hal yang paling menurut saya penting dalam buku ini yaitu terdapat di Bab II yang dimana penulis menguraikan informasi mengenai mendidik dengan tidak menggunakan kekerasan. Mengkaitkan pada situasi saat ini, negara kita bukan lagi negara yang berada di masa kelam yang dimana segala sesuatu perlu menggunakan kekerasan terutama pemikiran yang beranggapan jika menggunakan kekerasan maka peserta didik dapat mudah memahami pelajaran yang diberikan. Kekerasan dalam dunia pendidikan dapat dikendalikan melalui beberapa hal.
Pertama, melalui internalisasi nilai-nilai agama. Maksud dari hal pertama tersebut yaitu para pendidik dapat mendidik dengan cara pendekata agama dengan menanamkan nilai-nilai agama selama proses pembelajaran. Hal ini dapat mengubah perilaku yang hanya menjadi simbol-simbol kegamaan ke nilai substantive yang diwujudkan dalam kehidupan objektif empiris sehari hari.
ADVERTISEMENT
Kedua, memberi keteladanan yang baik dan ketiga, membentuk lingkungan sekolah yang nyaman dengan membuat lingkungan tersebut menjadi laboratorium pengalaman nilai-nilai agama.
Dan 7 Bab yang penulis sampaikan di dalam buku ini sudah cukup singkat, jelas, dan padat mengenai informasi bagaimana membentuk karakter pesera didik yang sesuai dengan ajaran agama. Sehingga, buku ini dapat menjawab point-point yang dibutuhkan oleh para pendidik mengenai upaya mewujudkan karakter peserta didik. Dengan adanya buku ini diharapkan para pendidik dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas denga karakter yang baik. (Dr. Muhammad Sufyan
Abdurrahman, Dosen Digital PR Telkom University & Jalasenastri Saprala, Sarjana Digital PR Telkom University ).