Memaksimalkan Peran Guru PAUD Islam

Sufyan Muhammad
A Book Lover, also Telkom University Digital Public Relations Lecturer
Konten dari Pengguna
8 Maret 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sufyan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Memaksimalkan Peran Guru PAUD Islam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Judul: Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Penulis: Dr. Sigit Purnama, M.Pd., Dr. Ellyn Sugeng Desyanti, M.Pd., Alucyanan, M.Psi., Psikolog. ,Ratna Pangastuti, M.Pd.I.
ADVERTISEMENT
Penerbit: PT. Remaja Rosda Karya
Cetakan: Agusutus 2021 (I)
Halaman: 265
ISBN: 978-602-446-570-4
Harga: Rp92.000
Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 memberi amanat bahwa guru memiliki kegiatan pokok, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih anak, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok. Menilik beban kerja yang tak ringan (namun kerap dibayar ringan), keberadaan seorang guru sangat-lah penting, hingga sering dijuluki pahlawan tanpa tanda jasa.
Ada yang menarik terkait hal ini, yakni guru yang disebut sebagai guru profesional adalah guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Setidaknya hal tersebut dimuat dalam Permendikbud RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
ADVERTISEMENT
Pun demikian, fakta di lapangan, adalah sematan profesional maupun pahlawan tanpa tanda jasa ini, dalam beberapa tahun terakhir seperti kalah "gaung" melawan teknologi. Khususnya dari ponsel cerdas (smartphone), komputer jingjing (laptop), dan komputer sabak (tablet). Tantangan para guru PAUD dewasa ini adalah bagaimana cara membuat kegiatan belajar mengajar dapat lebih menarik perhatian anak-anak. Mereka tak lagi memikirkan aplikasi menarik, tak lagi ingin interaksi dalam gim daring, hingga berselancar di media sosial.
Hal ini kian menantang bagi guru PAUD bersendikan ajaran Islam, yang selain mereka harus bisa mengatasi perkembangan zaman tersebut, juga harus mampu mengemas pembelajaran ruhaniah tersebut menjadi semenarik mungkin dan mudah dipahami. Bagaimanapun, pembelajaran dan kegiatan materi agama Islam lebih ideal diberikan langsung agar tidak salah faham.
ADVERTISEMENT
Semakin guru mampu membuat materi tersebut menarik, maka murid akan semakin mudah mengingat dan memahami. Karenanya, seorang guru terlebih dahulu mengembangkan keahliannya agar dapat berjalan sesuai dengan ranahnya.
Buku yang satu ini berusaha membantu guru PAUD dalam menambah wawasan mengenai profesinya. Karya inisecara umum berisikan konsep-konsep hingga kode etik dari seorang guru itu sendiri. Penulis mengiformasikan secara tuntas mengenai profesi dan profesionalisme guru, kualifikasi, dan kompetensi guru, serta bagaimana karir dan pengembangan profesionalisme guru.
Dengan adanya buku ini, kita dapat mengetahui dan memahami mengenai pentingnya keberadaan profesi guru untuk dapat ditingkatkan pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. Terlebih, informasi yang dikemas dalam enam bab pada buku ini sudah sangat jelas disertai gaya penulisan yang cukup mudah dipahami. Selain itu, terdapat juga glosarium di akhir halaman buku yang dapat memudahkan para pembaca dalam memahami kata-kata asing yang sekiranya tidak dapat dicerna maksudnya dengan baik.
ADVERTISEMENT
Buku ini selain memberi porsi perhatian pada terciptanya guru profesional, juga menyadarkan arti penting masyarakat (khususnya orang tua) dalam mendidik anaknya. Terkhusus dalam agama Islam, ditegaskan bahwa mendidik anak merupakan kewajiban orang tua yang diperintahkan oleh Allah Swt.
Ketika di rumah, orang tua mereka adalah ibu dan ayahnya. Ketika di luar rumah seorang guru merupakan orang tua kedua anak-anak karena guru juga memiliki fungsi mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang baik dan kuat. Karena itulah, tak bisa semuanya dibebankan ke guru PAUD, dan atau sebaliknya. Paling ideal adalah kedua jenis orangtua tadi bekerjasama agar tercipta generasi muda berakhlaq baik.
Terakhir, buku ini juga mengingatkan, bahwa tugas melahirkan calon penerus bangsa yang baik ini merupakan mandatori pemerintah, bahwa setiap anak Indonesia mempunyai hak memperoleh layanan pendidikan sejak usia dini. Maka itu, porsi untuk masing-masing dalam mendidik, intens dibangun selepas membaca buku sebanyak 265 halaman ini. (Dr. Muhammad Sufyan Abdurrahman, Dosen Digital PR Telkom University)
ADVERTISEMENT