Kembali, MURid UMM Gelar ROSid

Sugeng Winarno
Pegiat Literasi Media, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Konten dari Pengguna
7 April 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sugeng Winarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
MURiders Berpose Sebelum Berangkat Baksos
zoom-in-whitePerbesar
MURiders Berpose Sebelum Berangkat Baksos
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kembali, MURid (Muhammdiyah University Riders) menggelar bakti sosial (baksos) bertajuk Ramadhan on the Street (ROSid).
ADVERTISEMENT
Seperti baksos MURid pada Ramadhan tahun lalu, ROSid kali ini dilakukan dengan motoran oleh para anggota klub motor dosen-karyawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Program ROSid kali ini menuju sejumlah titik sasaran di beberapa tempat di wilayah kabupaten Malang.
Perjalanan diawali dari titip kumpul di My Dormy Hostel UMM, tepatnya di Kafe Kontainer UMM, pada Sabtu, 6 April 2024 sekira pukul 11 siang. Sejumlah MURiders bergabung dalam kegiatan ini, sementara beberapa anggota MURid yang lain absen karena ada yang sudah pulang mudik Lebaran.
Tak kurang 14 orang MURiders mengaspal menyusuri jalur baksos membawa sedekah Ramadhan. Perjalanan dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah MURid, Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si. dan Road Captain dipimpin Eka Kadharpa Utama Dewayani, SE, MM.
ADVERTISEMENT
Kegiatan baksos MURid kali ini dilaksanakan dengan memberi bantuan paket sembako kepada para guru ngaji di beberapa lokasi di kecamatan Pakisaji dan Wajak kabupaten Malang. Penerima bantuan dikoordinasikan dengan para Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) yang ada di lokasi sasaran yang sudah ditentukan.
Sumber dana dalam baksos kali ini diperoleh dari anggota MURid dan para donator.
“Bantuan yang diberikan dalam program ROSid kali ini berasal dari sumbangan sukarela para anggota MURid dan dari beberapa orang donatur,” ungkap Pak Jek, sapaan akrab Zakarija Achmat, Kepala Sekolah MURid UMM.
Tak kurang 13 sepeda motor dengan berbagai tipe, merek, dan tahun pembuatan yang ditunggangi para pemotor MURid melaju santai menuju lokasi. Tak semua jalan yang dilalui mulus, banyak juga jalan berlubang. Mahfud, salah seorang senior MURid paling suka melintasi jalan-jalan bergeronjal.
ADVERTISEMENT
“Biar nggak ngantuk, “begitu ungkap murider dosen Matematika UMM ini.
Sementara bagi Bayu, jalan apapun selalu siap. “Trabas, jalan apapun pantang mundur, “begitu yang selalu disampaikan Bayu, Wakil Dekan 3 FKIP UMM ini.
MURid bukanlah klub motor ugal-ugalan. Klub ini menampung siapa saja yang minat bergabung. Kuda besi dengan CC (Cubic Centimeter) berapapun bisa gabung. CC 125, 150, 160, 250, tak soal bagi MURid. Motor manual, matic, mesin kanan (verpa), atau motor modifikasi tak jadi masalah. Biasanya MURid touring sekedar untuk mengusir penat atau untuk berburu warung kopi dan sarapan pagi.
MURid Sunmori (Sunday Morning Riding) berburu Rawon, salah satu yang sangat disuka Pak Luqman, dosen Informatika UMM yang kali ini harus absen ngegas karena harus pulang mudik Lebaran lebih awal.
MURiders bersama PCM Wajak Kabupaten Malang
Program ROSid kali ini menyasar tujuan Pakisaji Malang. Di Pakisaji bantuan disampaikan melalui pengurus sebuah pesantren kecil yang memiliki 90 orang santri dengan 11 orang guru ngaji.
ADVERTISEMENT
“Bantuan ini seperti sebuah kejutan karena selama ini belum pernah ada yang memberi perhatian kepada para guru ngaji di tempat kami. Para guru ngaji hanya menerima sedikit imbalan dari infak yang jumlahnya tidak tentu dan sangat minim, “ungkap salah satu pengurus pesantren.
Selain di pesantren, bantuan juga diberikan ke sebuah musholla kecil yang memberi kesempatan belajar mengaji pada anak-anak dan lansia di lingkungan seputar musholla. Pengelola musholla mengeluhkan semakin menurunnya minat anak-anak yang mau belajar mengaji, yang berdampak pada semakin sedikitnya guru ngaji yang mau mengajar di musholla. Ibu Irma, pengurus musholla menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan yang disampaikan MURid.
“Bantuan ini pasti sangat menggembirakan bagi para guru ngaji yang telah berjuang tanpa pamrih di musholla kami, “ungkap Irma.
ADVERTISEMENT
Sementara di Kecamatan Wajak, bantuan paket sembako diberikan melalui pengurus masjid Sudirman yang berlokasi di jalan Semeru. Bantuan diberikan sebanyak 30 paket untuk disalurkan kepada para guru ngaji. Guru ngaji yang mendapatkan bantuan tidak hanya yang mengajar ngaji di masjid tersebut, tetapi juga para guru ngaji di berbagai tempat lain sesuai data yang dimiliki oleh pengurus masjid.
Penyerahan Simbolis Bantuan dari Kepala Sekolah MURid UMM, Zakarija Achmat, kepada Drs. KH. Izzul Arabi, PCM Wajak
Misi bagi-bagi bansos MURid terus berlanjut ke daerah Wajak. Bansos diserahkan melalui PCM Wajak. Bantuan berupa paket sembako didistribusikan bagi mereka yang membutuhkan di lingkungan PCM Wajak.
Drs. KH. Izzul Arabi, Ketua PCM Wajak menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap silaturahmi bisa terus tersambung.
“PCM Wajak perlu semacam bimbingan atau pembinaan dari para ahli di UMM untuk terus mengembangkan PCM dengan beberapa amal usaha (AUM), terutama panti asuhan di tempat kami, “pinta Arabi.
Penyerahan Cinderamata Kalender UMM Melengkapi Paket Sembako
Kegiatan tahunan MURid bertajuk ROSid kali ini diakhir dengan berbuka puasa dan berfoto bersama sebelum kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, sudah sampai rumah,” begitu tulis Kusno, Bayu, dan beberapa MURid yang lain di WAG- MURid yang ditimpali beragam imotikon dan komentar salut pada para MURiders dalam kegiatan ini.
“Benar-benar keren MURid,” begitu ungkap Zamzami di WAG MURid.
Kepala Sekolah MURid, Zakarija Achmat, berharap kegiatan rutin MURid lewat program ROSid bisa jadi misi dakwah MURid sekaligus mengenalkan dan memperkuat branding UMM di mata masyarakat luas. (*)
Ditulis oleh Sugeng Win, MURider.