Konten dari Pengguna

Ekonomi Kreatif di Jawa Timur Menjadi Sebuah Peluang dan Tantangan

Sugiyanto
Politic Science Stundent Fisip Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Public Speakers, Social Society, Endorsment,
9 Oktober 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sugiyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jawa Timur, dengan segala kekayaan budaya dan sumber daya manusianya, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif di Indonesia. Sektor ekonomi kreatif tidak hanya menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga mencerminkan identitas, kreativitas, dan inovasi yang khas dari masyarakatnya. Dalam konteks ini, kebijakan publik yang mendukung ekonomi kreatif perlu diperkuat, karena sektor ini terbukti mampu menjadi penyumbang devisa yang signifikan dan berpotensi besar menciptakan lapangan kerja.
jatim Kontributor Kedua Ekonomi Kreatif Nasional (Foto: dok. Humas Jatim)/https://bappeda.jatimprov.go.id/2023/06/12/jatim-kontributor-kedua-ekonomi-kreatif-nasional/
Potensi Ekonomi Kreatif Jawa Timur
ADVERTISEMENT
Secara geografis, Jawa Timur memiliki banyak kota dan kabupaten yang sudah dikenal dengan produk kreatifnya, seperti industri batik di Madura, kerajinan kulit di Sidoarjo, hingga sentra kerajinan kayu di Gresik. Selain itu, kota Surabaya sebagai ibu kota provinsi telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif, terutama di sektor teknologi digital, desain grafis, kuliner, dan industri musik. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat berharga bagi Jawa Timur dalam mengembangkan ekonomi kreatif secara komprehensif.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 sektor ekonomi kreatif menyumbang lebih dari 12% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini bukan sekadar sektor pelengkap, melainkan telah menjadi pilar penting dalam struktur perekonomian daerah. Produk-produk kreatif dari Jawa Timur juga tidak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi telah menembus pasar internasional, terutama produk kerajinan, fesyen, dan kuliner.
ADVERTISEMENT
Namun, meski potensinya besar, tantangan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur masih cukup banyak. Tantangan utama datang dari aspek infrastruktur dan dukungan regulasi. Beberapa wilayah di Jawa Timur, terutama yang berada di daerah terpencil, masih menghadapi kendala akses teknologi dan konektivitas internet. Padahal, di era digital saat ini, teknologi adalah kunci utama bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan usahanya, terutama dalam hal pemasaran dan distribusi produk.
Tantangan dan Hambatan
Selain infrastruktur, tantangan lain yang dihadapi oleh sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur adalah regulasi dan kebijakan yang masih belum sepenuhnya berpihak pada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) kreatif. Prosedur perizinan yang rumit, minimnya akses terhadap pembiayaan, serta kurangnya pelatihan dan pendampingan teknis dari pemerintah menjadi beberapa hambatan utama. Untuk itu, kebijakan publik yang lebih responsif dan fleksibel sangat diperlukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh adalah perlunya reformasi dalam regulasi hak cipta dan paten untuk melindungi karya-karya kreatif. Banyak pelaku ekonomi kreatif, terutama di sektor fesyen dan kerajinan, yang masih kesulitan dalam mendaftarkan hak cipta atas produknya. Hal ini membuat mereka rentan terhadap plagiarisme dan pelanggaran hak cipta, baik di tingkat lokal maupun internasional.
Selain itu, dukungan finansial dari pemerintah juga perlu ditingkatkan. Selama ini, akses terhadap modal masih menjadi kendala bagi pelaku ekonomi kreatif, terutama bagi mereka yang baru merintis usaha. Pemerintah daerah perlu menyediakan lebih banyak program pendanaan yang terjangkau dan mudah diakses, serta memberikan insentif bagi investor untuk berinvestasi di sektor ekonomi kreatif.
Rekomendasi Kebijakan
Dalam rangka mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif di Jawa Timur, pemerintah daerah perlu menerapkan beberapa langkah kebijakan yang strategis. Pertama, memperkuat infrastruktur digital dengan memperluas akses internet hingga ke daerah-daerah terpencil. Dengan akses internet yang merata, para pelaku ekonomi kreatif dapat memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
Kedua, pemerintah perlu menyediakan lebih banyak program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM kreatif. Pelatihan ini tidak hanya seputar keterampilan teknis, tetapi juga mencakup aspek manajemen bisnis, pemasaran digital, dan inovasi produk. Dengan pendampingan yang tepat, UMKM kreatif akan lebih mampu bersaing di pasar global.
Ketiga, reformasi regulasi terkait hak cipta dan perizinan usaha juga harus menjadi prioritas. Pemerintah daerah perlu menyederhanakan prosedur perizinan dan memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan hak cipta atas produk mereka. Dengan perlindungan hukum yang kuat, para pelaku ekonomi kreatif akan merasa lebih aman dan terdorong untuk terus berinovasi.
Keempat, pembentukan ekosistem kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan komunitas kreatif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Pemerintah perlu memfasilitasi kemitraan antara pelaku usaha kreatif dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, investor, dan pasar internasional. Kolaborasi ini akan membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan inovasi dan memperluas pasar.
ADVERTISEMENT
Jawa Timur memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif di Indonesia. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan kebijakan publik yang lebih inklusif, responsif, dan mendukung pelaku ekonomi kreatif, terutama UMKM. Dengan kebijakan yang tepat, sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur tidak hanya akan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, tetapi juga akan membawa identitas dan kreativitas daerah ini ke panggung dunia.