Konten dari Pengguna

PMII YOGYAKARTA MENYEBUT ADANYA PROVOKATOR PENYUSUP DALAM AKSI MAY DAY ANARKIS

Sugondo Sugondo
Mantan jurnais Metro TV
2 Mei 2018 1:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sugondo Sugondo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PMII YOGYAKARTA MENYEBUT ADANYA PROVOKATOR PENYUSUP DALAM AKSI MAY DAY ANARKIS
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, malam ini mengeluarkan statemen terkait aksi anarkis yang terjadi saaat Unjuk Rasa Hari Buruh Sedunia hari ini Selasa 01 Mei 2018 di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta perlu mengklarifikasi rentetan kabar yang beredar bahwa sebagai berikut.
“ Sejak awal kita sepakat aksi ini adalah aksi damai (tanpa anarkisme). Karena aksi ini adalah aksi gabungan, masing-masing koordinator/ketua organisasi bertanggungjawab terhadap masa aksi dari organisasinya masing-masing,” ujar Faizi Zain, Ketua PC PMII Yogyakarta.
“ Koordinator Umum (Kordum) Aksi telah melakukan intruksi kepada masing-masing koordinator/ketua masing-masing organisasi agar massa yang dibawa menjaga etika, tidak melanggar hukum, bersikap ramah dan santun ke masyarakat sekitar UIN dan para pengguna jalan raya, tidak melakukan hal anarkisme yang dapat merugikan masyarakat dan negara, “ lanjutnya.
Etapi, saat massa aksi diwakili Kordum hendak melakukan pernyataan sikap (bertanda akan berakhirnya aksi), tanpa sepengetahuan Kordum, masuk sekolompok orang dengan ciri-ciri berpakaian gelap (hitam), memakai jaket, penutup kepala serta penutup wajah, mereka tiba-tiba melakukan pengrusakan dan membakar pos polisi menggunakan bom molotov, melakukan vandalisme serta tindakan-tindakan anarkis lainnya yang memancing keributan dan merugikan.
ADVERTISEMENT
Tindakan tersebut memprovokasi massa aksi lainnya dan menimbulkan reaksi keras masyarakat sekitar yang awalnya melihat jalannya aksi dengan damai, sehingga gesekan dengan masyarakat pun tidak bisa dihindari.
Faizi Zain menyatakan, aksi ini adalah aksi aliansi/gabungan lintas gerakan yang tidak hanya beranggotakan PMII secara tunggal, tetapi terdiri dari berbagai unsur gerakan/organisasi lain yang tergabung dalam GERAM (Gerakan Aksi Satu Mei).
Diantarnya unsur gerakan tersebut ialah Fron Aksi Mahasiswa jogjakarta (FAM-J) yang dikordinatori saudara Mas’udi, PMII Komisariat Wahid Hasyim yang dikordinatori saudara Lutfhi, Aliansi Mahasiswa UJB yang dikordinatori saudara Talamun, Aliansi Mahasiswa Mercu Buana yang dikordinatori saudara Dedik, Aliansi Mahasiswa UIN yang dikordinatori saudara Habab, Aliansi Mahasiswa UCY yang dikordinatori saudara Miftah, Aliansi Mahasiswa UNY yang dikordinatori saudara Egis, Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia yang dikordinatori saudara Alci, PMII Komisariat Pondok Sahabat UIN Sunan Kalijaga yang dikordinatori saudara Odent, LPM Ekspresi UNY yang dikordinatori saudara Fahrudin , LPM Himmah UII yang dikordinatori saudara Hasan, LPM Poros UAD yang dikordinatori saudara Ayan, LPM Journal Amikom yang dikordinatori saudara Bayu, GMNI UII yang dikordinatori saudara Ibnu, DEMA Fakultas Syaria’ah Dan Hukum yang dikordinatori saudara Lutfhi, PMII Komisariat Dewantara yang dikordinatori saudara Sayyid.
ADVERTISEMENT
“ Dan Sejak awal kita sepakat aksi ini adalah aksi damai (tanpa anarkisme),” tegasnya. Maka kiranya perlu ada pengsutan oleh aparat kepolisian, soal insiden pembakaran pos polisi dan pelemparan molotov.