Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Menyambut Presidensi G20, WaCIDS Dukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat
23 Desember 2021 16:53 WIB
Tulisan dari suhail eresmair tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPP IAEI) bekerja sama dengan Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (DPW IAEI) Bali dan PT PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) mengadakan webinar ekonomi Islam “Ekonomi Syariah dan Presidensi G20 Indonesia”, pada Senin (20/12/2021).
ADVERTISEMENT
Acara ini diadakan untuk membuka wawasan mengenai peran ekonomi syariah dalam pemulihan ekonomi dan mendukung agenda prioritas G20. Webinar ini turut mengundang WaCIDS sebagai lembaga riset dan thinktank independen yang bergerak dalam sektor filantropi Islam khususnya wakaf.
Dalam kaitannya dengan ekonomi syariah, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan bahwa ekonomi syariah bisa menjadi solusi dalam agenda-agenda yang dibahas G20, terutama di dua agenda utama terkait keuangan berkelanjutan dan sistem pembayaran di era digital. Menurutnya, sistem ekonomi dan keuangan syariah sangat relevan untuk diusung tidak hanya dalam mendukung agenda prioritas G20, namun juga dalam rangka mendukung perubahan orientasi gaya hidup masyarakat dunia pasca pandemi COVID-19 yang lebih berorientasi pada kesehatan, kebersihan, digitalisasi, dan aspek sosial yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Banjaran menegaskan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah dapat mendorong produktivitas dan keuangan inklusif melalui berbagai produk pembiayaan untuk kaum dhuafa, UMKM, hingga pembiayaan proyek hijau yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Lebih dari itu, pertumbuhan keuangan syariah telah melebihi pertumbuhan pasar keuangan konvensional pada dekade terakhir.
"Tujuan akhir kita adalah kemaslahatan umat, meningkatkan produktivitas dan kemandirian mustahik, sehingga tidak ada yang tertinggal seperti tujuan SDGs," katanya yang juga perwakilan Bidang Peningkatan Daya Saing Ekonomi Islam DPP IAEI.
Lebih lanjut, inklusi keuangan digital Islam berperan penting untuk meningkatkan akses keuangan bagi individu dan UMKM pasca pandemi COVID-19. Dalam hal ini, ekonomi dan keuangan syariah berperan penting dalam pemulihan bersama yang lebih kuat. Maka dari itu, ekonomi syariah perlu diperkenalkan lebih jauh pada masyarakat dunia sebagai sistem alternatif untuk tujuan bersama.
ADVERTISEMENT
Turut hadir perwakilan dari Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS) dalam webinar menyambut presidensi G20 tersebut. Sepanjang sejarah, wakaf terbukti dapat menjadi sumber alternatif pembiayaan yang relevan dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi masyarakat.
Selain itu, WaCIDS meyakini bahwa wakaf dapat berperan dalam pemulihan ekonomi global pasca pandemi melalui skema wakaf produktif dan strategis. Kompleksitas dan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 turut membangkitkan harapan pada skema wakaf produktif dan strategis dalam mengentaskan kemiskinan melalui berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Eksplorasi lebih lanjut diperlukan untuk menciptakan manfaat yang masif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat hari ini. Hal ini selaras dengan semangat Presidensi G20 Indonesia yaitu "Recover Together, Recover Stronger".
Dampak pandemi COVID-19 pada perekonomian sangat terasa secara global. Untuk menangani tantangan tersebut maka diadakan perumusan langkah-langkah G20 Action Plan. Sebagai langkah dalam mewujudkan hal tersebut
ADVERTISEMENT
Dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” dalam presidensi G20, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga agenda prioritas, yakni: penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Agenda tersebut sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengakselerasi pemulihan dan memperkuat reformasi struktural kedepan.