Surat Terbuka Mahasiswa UI kepada Presiden Jokowi Tentang Omnibus Law

SUHAIL
Mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2020 14:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SUHAIL tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : M Fauzan Irvan, Mahasiswa Pascasarjana UI, Jurusan Politik dan Hubungan Interasional di Timur Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Foto : M Fauzan Irvan, Mahasiswa Pascasarjana UI, Jurusan Politik dan Hubungan Interasional di Timur Tengah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pak Presiden, Emosi publik semakin memuncak, semua elemen bersatu menolak UU Omnibus law Cipta Lapangan Kerja. Kontra narasi dari buzzer nampaknya tidak kuat. Ini buah dari ketidakpekaan pemerintah terhadap rakyatnya sendiri. Nothing sense of crisis. Pertanyaanya, Pak Presiden, apa spesialnya korporasi sehingga menumbalkan rakyat sendiri?
ADVERTISEMENT
Pak Presiden, jika buruh, mahasiswa petani, nelayan dan rakyat miskin kota menolak sebuah peraturan. Itu tandanya peraturan tidak berpihak pada mereka. lalu buat siapa kalian bertindak dan bekerja? Kalian para pejabat di sumpah untuk memperjuangkan nasib mereka, bukan menambah susah!
Pak Presiden, sebagus apapun argumentasi dan manfaat UU Omnibuslaw ini versi penguasa, tidak ada artinya jika proses pembuatan nya tidak representatif dan melalui proses tergesa-gesa, ditambah mendapat penolakan dimana-mana. Kebaikan akan selalu bersama ketenangan.
Pak Presiden, hari ini situasi semakin memanas, demonstrasi penolakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, tenangkanlah rakyat yang sedang gelisah, panggilah semua pimpinan lembaga negara, lakukan konferensi pers dan katakanlah kepada seluruh rakyat, bahwa pemerintah akan mencabut UU Omnibus law dan pemerintah akan berdiri bersama rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pro dan kontra UU Omnibus law ini, keselamatan rakyat harus jadi yang utama. Jangan dibenturkan antar rakyat. Polisi dan massa aksi kalian bersaudara. Kita hidup, makan dan minum di tanah air yang sama. Penting bagi pak Presiden untuk menyelamatkan situasi ini, terlebih kita sedang menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
Pak Presiden, jangan sampai krisis ini berlanjut menjadi krisis sosial dan krisis politik. karena itu akan membahayakan kita sebagai bangsa. Hentikan bisikan dari korporasi dan oligarki disekitaran Istana. Lihatlah kelapangan, rakyat kita berbenturan dan berlumuran. Ini saatnya pak Presiden untuk menunjukan keberpihakan bahwa Pak Presiden sangat mencintai rakyatnya , bukan pencitraan semata
---
M Fauzan Irvan
Mahasiswa Pascasarjana UI, Jurusan Politik dan Hubungan Interasional di Timur Tengah
ADVERTISEMENT