Akhir Tragis Karier Ronaldo Akibat Melawan 'Guru' dan Bongkar Rahasia Dapur

Suhardin Djalal
Co Founder Chinquelle, Bekerja di Pemkab Aceh Singkil
Konten dari Pengguna
15 Desember 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
Tulisan dari Suhardin Djalal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ekspresi Cristiano Ronaldo usai timnya Portugal kalah dari Maroko di Piala Dunia 2022, Sabtu 10 Desember 2022. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Cristiano Ronaldo usai timnya Portugal kalah dari Maroko di Piala Dunia 2022, Sabtu 10 Desember 2022. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS

Ronaldo mengakhiri piala dunia bersama Portugal dengan kekalahan 0-1 pada perempat final.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepak bola dengan seiring waktu terus saja menampilkan para seniman berbakat lapangan hijau yang memukau dengan pertunjukan karyanya, ada yang datang dan ada yang pergi. Maka, tidak jarang para pemain sepak bola yang terbit akan bersinar lalu kemudian tenggelam. Sebab, suatu keniscayaan bahwa setiap pemain ada masanya dan setiap masa ada pemainnya.
ADVERTISEMENT
Jika sedikit menjelajahi ke belakang, pada era 1970-an kita bertemu talenta luar biasa yang bernama Johan Cruyff di antara nama sekelas Franz Beckenbauer dan Hugo Sanchez. Era 1980-an kita bertemu dengan maestro sepak bola dari Argentina yang bernama Diego Maradona, ia bermain seakan menegaskan kepada Michael Platini tentang karya seniman siapa yang paling memukau. Era 1990-an kita menyaksikan kemilau karya Zinadine Zidane.
Pada dekade 2010-an hingga saat ini, penikmat sepakbola sama-sama menyaksikan bagaimana 2 (Dua) talenta sepak bola terus menampilkan karya-karya yang memukau, mereka ialah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Kedua pemain tersebut sejak tahun 2007 telah terlibat dalam ‘kompetisi’ pencapaian meraih prestasi, baik secara individu maupun tim. Bahkan hingga tahun 2022, nama mereka terus bersaing ketat dalam catatan statistik sepakbola, mereka berdua mengantongi 12 (dua belas) Ballon d’Or. Sehingga, sudah barang tentu mereka diperdebatkan para penggemar sepakbola tentang siapa di antara mereka yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pada penghujung tahun 2022, FIFA menyelenggarakan piala dunia di Qatar, Ronaldo dan Messi sama-sama ikut bermain bersama tim nasional mereka. Piala dunia kali ini diyakini sebagai kesempatan akhir mereka mengikuti turnamen sepakbola terbesar di dunia, sekaligus ajang pembuktian terakhir bagi mereka. Pasalnya, Ronaldo dan Messi sama-sama telah menginjak usia tua, serta performa mereka juga dianggap sudah mulai menurun.
Sebelum berangkat ke Qatar, pada pertengahan November 2022 Ronaldo (Berstatus pemain Manchester United) menghadiri sebuah wawancara oleh Piers Morgan. Dalam wawancara tersebut Cristiano mengkritisi manajemen Manchester United, pelatih Erik ten Hag, mencurigai rekan setim hingga mengomentari mantan rekan setim-nya di Manchester United. Wawancara tersebut viral di berbagai media dan dianggap sebagai wawancara yang kontroversial.
ADVERTISEMENT
Ronaldo di Manchester United terkesan menunjukkan sikap yang kurang dewasa, dikatakan bahwa Ronaldo sering mangkat latihan, bahkan pernah lebih awal meninggalkan ruang ganti. Ronaldo menunjukkan sikap "arogan-nya," ia harusnya ingat prinsip Sir Alex Ferguson bahwa "tidak ada pemain yang lebih besar daripada klub." Alhasil, Manchester United mengakhiri kontrak Ronaldo, akibat dari wawancara dengan Piers Morgan tersebut.
Ketika membela Tim Nasional Portugal pada Piala Dunia Qatar, Ronaldo bukan lagi pemain Manchester United (Tanpa klub) sehingga tim nasional menjadi fokus utamanya. Pada ajang piala dunia tersebut Portugal menjadi juara grup yang diisi oleh Korea Selatan, Uruguay, dan Ghana. Ronaldo mencetak 1 goal melalui penalti yang menjadikannya sebagai satu-satunya pemain sepak bola yang mampu mencetak goal pada lima edisi piala dunia. Setelah menang melawan Swiss di 16 besar, Portugal dikalahkan Maroko 0-1 pada perempat final. Kedua laga fase gugur tersebut dijalani Ronaldo dari bangku cadangan. Alhasil, langkah Ronaldo dan Portugal terhenti di perempat final.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Messi bersama Argentina memastikan melaju ke final setelah mengalahkan Kroasia 3-0 di semi-final. Hal ini adalah pukulan telak kepada Ronaldo di akhir karier nya, lebih-lebih ini akan jadi akhir perdebatan tentang siapa yang lebih baik di antara mereka (Ronaldo-Messi) berdua.
Menjelang akhir karier, Ronaldo seharusnya semakin dewasa, lebih bijak dan tidak mudah emosi. Karena betapa banyak media yang memanfaatkan ekspresinya, media untung, ia bisa hancur. Wawancaranya dengan Piers Morgan seakan pertanda awal dari akhir kariernya yang tragis dalam sepakbola, karena sungguh tak elok jika membongkar rahasia dapur (Manchester United) dan melawan "guru" (Pelatih).
Meskipun belum mengumumkan pensiun dari sepak bola, tampaknya karier Ronaldo benar-benar sudah berakhir, dan akhir karier-nya dengan tragis.
ADVERTISEMENT