Ketika Lelah dan berada Di Titik Terendah Dalam Hidup

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
Konten dari Pengguna
4 Desember 2019 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saya pernah di sebuah titik terendah dalam hidup, sebuah kondisi yang tidak saya bayangkan sebelumnya, musibah datang bertubi-tubi, tak kenal ampun dan tentu saya juga tak menginginkannya.
ADVERTISEMENT
Merasa lelah,malu,dan bingung menghabiskan waktu berat saya hanya dengan mengutuki nasib, dan kehilangan jati diri saya. Rasanya berat berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, memaafkan mereka yang telah membuat hidup terpuruk dan juga maafkan diri sendiri
Inilah sebuah titik di mana dunia terasa jungkir balik. Satu-satunya perasaan yang bisa kita rasakan hanyalah perasaan negatif seperti sedih, gelisah, juga kehilangan energi dan motivasi.
Hidup memang tak semudah melafalkan “ I love my life so you should love your life as much as I do” dengan lantang.
Hidup, memang benar-benar membutuhkan effort yang sangat besar. Yang akan menguji kesiapan, kesabaran, keberanian, dan keseluruhan dari diri kita
Hari ini saya juga membuat survey kecil kecilan terhadap beberapa teman saya dengan pertanyaan apa yang mereka lakukan ketika berada di titik terendah dalam hidup mereka:
ADVERTISEMENT
Tidur
Bagi sebagian orang, tidur adalah jawaban bagi semua masalah yang sedang dia hadapi. Saat berada di titk terendah dalam hidup mereka, mereka memilih tidur sambil berharap bangun-bangun beban masalahnya bisa hilang.
Yang pasti bangun-bangun bengong, pusing dan kelaparan. Tapi ya nggak apa-apa. Biasanya setelah tidur panjang ini mereka akan merasa lebih baikan.
Kunci Kamar dan Nangis
Sekuat-kuatnya orang, kalau lagi berada di titik terendah dalam hidupnya, dia pasti akan menangis~
Kenapa menangis? Karena air mata adalah respon otomatis yang muncul dari tubuh kita ketika dalam keadaan tertekan atau terluka. Dengan menangis, tubuh kita melepaskan hormon stress makanya kita bakal merasa lebih lega setelah menangis
Menyendiri
Ketika berada di titik terendah dalam hidup, kita biasanya menghindari bertemu orang lain. Alasannya sederhana, kita nggak pengin orang lain tahu kalau sebenarnya kita “seberantakan itu”.
ADVERTISEMENT
Kita kemudian akan lebih suka menarik diri, untuk berkontemplasi dan memikirkan kenapa kita bersedih dan bagaimana cara kita menghadapi kesedihan itu—yang ujung-ujungnya berakhir dengan tindakan membenci diri sendiri dan merasa tidak berguna.
Jawaban terbaik:
Miss Joe
Satu hal yang mesti kita pahami dan ingat, titik terendah bukanlah titik terakhir. Dan yang mesti kita lakukan bukanlah menunggu datangnya keajaiban yang bisa mengubah seluruh hidupmu. Tapi kamu harus bangkit, berjuang untuk menemukan dan meraih titik tertinggi dalam hidupmu.
Ini pesan buat kamu yang sedang terpuruk
ADVERTISEMENT
Dari berbagai macam kejadian tak menyenangkan yang telah kamu lewati atau trauma yang kamu alami, kamu harus benar-benar butuh niat dan berani untuk bangkit.
Memang sangat sulit pada awalnya. Tapi kamu pasti bisa melakukan ini! Evaluasi perjalanan hidupmu selama ini dan temuilah orang-orang baru, lalu kamu bisa belajar untuk mengubah mindset-mu, juga cara pandangmu.
Kamu tidak bisa memikirkan atau melakukan hal yang sama, kemudian berharap ada perubahan yang signifikan dalam hidupmu. Dan ingat, hanya kamu yang memiliki kekuatan untuk mengubah mindset-mu sendiri
Positive thought in the morning, mungkin memang sudah beberapa kali kamu terbangun di pagi hari dan kecewa berat karena ternyata tak ada yang berubah.
ADVERTISEMENT
Dunia masih tetap menyebalkan, dan hidupmu masih tetap menyedihkan. Maka itu, ketika kamu membuka matamu di pagi hari, cobalah langsung berpikir positif bahwa hal-hal bahagia dan menyenangkan akan terjadi.
Ini benar-benar akan bisa mengubah seluruh harimu. Jangan mengira-ngira harimu akan berjalan dengan baik, tapi kamu harus tahu dan yakin sepenuh hati bahwa harimu memang akan berjalan dengan baik.
Langkah terakhir yang mesti kamu lakukan adalah melepaskan dan menghilangkan segala perasaan tidak baikmu. Penyesalan, amarah dan sedih yang tiada ujungnya, itu satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan agar bisa memaafkan diri kamu sendiri dan mulai mencintai dirimu kembali.