news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mbah Minto, Potret Kecil Keluarga Indonesia

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
Konten dari Pengguna
12 Mei 2020 16:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini beredar video parodi bertema gagal mudik karena virus Corona Covid-19 yang ramai berseliweran di media sosial. Video-video tersebut menampilkan interaksi antara anak dan ibu yang diperankan seorang Youtuber, Muhammad Sofyan alias Ucup Klaten dan Mbah Minto.
ADVERTISEMENT
Mbah Mintopun menjadi buah bibir. Aksi kocak dan lugu Mbah Minto dalam setiap videonya mampu menghibur mereka yang tidak bisa mudik dan mengurangi rasa jenuh saat di rumah saja.
Mbah Minto ini adalah tetangga sang content creator Ucup Klaten atau lelaki bernama asli Muhammad Sofyan.
Menurut Ucup, awalnya ia hanya membayar Rp 20.000 kepada Mbah Minto Klaten sebagai bayaran per konten video. Namun setelah videonya viral dan jumlah pengikutnya Instagram serta subscriber YouTube naik, Ucup memberikan uang lebih yakni Rp 200.000 - Rp 300.000 per konten.
Pada salah satu video parodi yang diunggah ke akun YouTube Ucup Klaten, Mbah Minto melarang anaknya mudik agar tidak menyebarluaskan virus. Ia memaksa anaknya untuk tetap berada di perantauan, namun dengan catatan tetap mengirimkan uang ke kampung.
ADVERTISEMENT
Mbah Minto memerankan dirinya sendiri sebagai nenek yang hidup di desa. Memasak dengan kayu bakar. Tinggal di rumah berdinding bambu anyam (gedhek dalam bahasa Jawa).
Konten Mbah Minto dan anaknya bertutur tentang suka duka perantau yang rindu mudik lebaran. Juga tentang keseharian rumah tangga perdesaan yang menggantungkan kiriman uang para perantau untuk menyambung hidup. Kecilnya lapangan kerja dan sulitnya membangun ekonomi keluarga membuat sebagian keluarga di kampung memilih merantau mencari pekerjaan keluar dari kotanya
Adegan mbah minto yang menanti uang kiriman dari anggota keluarga di negeri seberang, hanya potret kecil dari gambaran besar tentang keluarga-keluarga Indonesia yang menantikan kiriman uang dari luar negeri atau di luar kota
Sebagian besar penonton pasti merasa keseharian hidupnya terwakili dalam tokoh, masalah, dan latarbelakang sosial budaya yang ditampilkan dalam video di kanal Ucup Klaten ini.
ADVERTISEMENT
Terlebih menjelang hari raya Idul Fitri yang biasa menjadi momentum sebagian besar warga di Indonesia untuk berkumpul di kampung halamannya. Mudik pada saat saat ini sudah menjadi budaya di Nusantara. Jutaan orang berbondong-bondong pulang kampung setiap musim Lebaran tiba.
Tapi apa boleh buat, wabah COVID-19 telah memaksa para perantau untuk menyimpan rindu tersebut terlebih dahulu, seperti pesan yang di sampaikan oleh mbah Minto
Keinginan untuk pulang, rindu akan kampung halaman dan bertemu dengan kerabat tentu selalu ada pada setiap diri seseorang yang sedang berada di negeri orang. Momen saat lebaran merupakan momen yang sangat tepat untuk pulang ke kampung halaman.
Dalam teori media, Ucup telah berhasil mendekatkan diri dengan pemirsa yang mayoritas adalah kalangan menengah ke bawah. Karena itu, penonton merasa diri dekat dengan para Youtuber yang juga sama-sama senasib dalam suka-duka sebagai orang biasa.
ADVERTISEMENT