Konten dari Pengguna

Tips Jitu Berhenti Stalking Mantan

Suhari Ete
Sekretaris Umum Perhimpunan Jurnalis Rakyat Tinggal di Batam - Kepulauan Riau
1 Oktober 2020 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suhari Ete tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tips Jitu Berhenti Stalking Mantan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Putus cinta tak pernah diinginkan siapapun. Perasaan sedih hingga marah mungkin akan dialami orang yang mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Tak jarang, pasca putus cinta, orang lebih suka stalking mantan. Apalagi, di era sosial media seperti sekarang, menguntit mantan bukanlah hal yang sulit.
Hal ini pulalah yang membuat banyak orang tak bisa berhenti menguntit mantan lewat media sosial. Tapi pernahkah kamu penasaran apa alasan dibalik tak bisanya seseorang berhenti menguntit mantan lewat media sosial?
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking pada 2015, para peneliti melihat alasan psikologis dibalik stalking mantan di media sosial
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa makin besar kesedihan pasca putus cinta, semakin seseorang menguntit mantan lewat sosial media. Hal ini terutama berlaku bagi pasangan yang diputuskan.
Para peneliti berspekulasi bahwa orang yang paling mengalami trauma terhadap putus cinta adalah yang paling mungkin stalking mantan di Facebook.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu masih membaca artikel ini, berarti kamu punya niat untuk bisa berhenti stalking dan move on. Ada cara lainnya, yaitu buat diri kamu sesibuk mungkin. Biasanya nih kamu masih terus stalking karena kamu punya banyak waktu kosong. Begitu ada waktu, kamu bakal langsung buka akun socmed si mantan.
Kalau kamu sudah kerja, kamu bisa kerjain tugas kantor. Sebaiknya jangan tunda-tunda kerjaan, apalagi untuk urusan nggak penting kaya kepoin mantan. Kalau bosan kerja atau mata letih, pergi ke pantry untuk buat minuman, ketemu OB buat ngobrol, cari teman yang bisa dibantu, asal jangan membuka handphone buat stalking.
Begitu di rumah, dimana biasanya waktu kosong lebih banyak, maka kamu harus menemukan aktivitas yang bikin kamu sibuk. Nonton film, ngobrol sama keluarga, baca buku, atau bahkan tidur. Kalau memang hp mu terbiasa sepi, sebaiknya jauhkan dari jangkauan mata kamu. Biasanya semakin dekat handphone dari tangan, semakin mudah kamu untuk stalking di malam hari. Intinya adalah buat diri kamu SUPER SIBUK. Saking sibuknya, kamu nggak ada waktu untuk stalking, apalagi galau.
ADVERTISEMENT
Self reward
Buat perjanjian dalam diri kamu untuk memberikan “hadiah” jika kamu berhasil untuk tidak kepo. Misalnya di minggu pertama, bikin perjanjian: kalau kamu berhasil untuk tidak kepo, kamu bakal kasih hadiah, entah itu makan di restoran mahal, beli buku, traktir teman, atau beli barang-barang kecil dan murah yang dari dulu kamu incar.
Lakukan terus berulang setiap kamu berhasil menahan kepo sampai 20 kali. Bagaimana taktiknya terserah kamu. Intinya setiap kamu berhasil untuk nggak kepoin mantan, kamu harus ngerayain untuk diri kamu sendiri. Hal ini penting, agar kamu lebih menghargai diri sendiri.
Unfollow dan block akun mantan kekasih di media sosial
Kamu akan semakin terpuruk dan sulit untuk move on apabila terus menerus memandangi postingan atau status terbaru mantan kekasih di laman Instagram, Facebook, dan Twitter, termasuk nomor kontaknya. Belum lagi jika Kamu tergoda untuk mencari tahu segala gerak-gerik mantan kekasih (dan mungkin pacar baru dan teman-temannya) di media sosial.
ADVERTISEMENT
Jika benar-benar ingin move on dari mantan, perlu mempertimbangkan untuk unfollow dan block semua akun mantan kekasih di seluruh media sosial. Dengan ini, Kamu niscaya menjadi lebih bersemangat untuk move on dan tidak berniat stalking mantan lagi. Sebab, jika masih berteman dengan mantan di media sosial, Kamu jadi tergoda untuk terus menerus mengetahui kehidupan Si Dia.
Tidak membicarakan mantan kekasih dengan orang lain
Minta anggota keluarga dan teman-teman terdekat untuk tidak lagi membicarakan kabar terbaru mengenai mantan kekasih. Cara ini dapat meminimalisir untuk mengetahui kabar kehidupan sang mantan setelah putus cinta dari kamu melalui stalking atau kepo. Kamu pun juga jadi lebih fokus untuk ‘sembuh’ dari luka patah hati.
ADVERTISEMENT
Stalking mantan Menyakiti Diri Sendiri
Setiap kali kamu menemukan informasi bahwa si dia sudah bisa tersenyum, happy, sementara kamu masih menangisi hubunganmu yang sudah kandas, apa yang kamu rasakan? Kesal, tidak terima, dan menghakimi mantanmu tidak berperasaan bukan?
Belum lagi jika di status dia bermunculan komentar-komentar perhatian atau bahkan foto bersama lawan jenis lain, rasanya emosimu seperti Merapi yang hendak meletus saat itu juga.
Stalking mantan jelas bisa menyakiti diri sendiri, cita-citamu untuk move on hanya berakhir sebagai wacana saja. Karena move on perlu hati yang happy, bukan hati yang masih tersakiti.
Memperburuk Image Sendiri
Ini berlaku bagi kamu yang biasa update status berisi sumpah serapah, sindiran sebagai ungkapan kekesalan Kamu melihat mantan Kamu yang sudah move one lebih dahulu. Ada kepuasan tersendiri setelah merilis status kecaman tersebut. Tapi Kamu tidak sadar orang lain membaca status Kamu tersebut dan membuat penilaian tentang Kamu berdasarkan apa yang mereka baca. Dan jelas, siapa pun tidak tertarik pada orang labil dengan emosi yang meledak-ledak tak terkendali.
ADVERTISEMENT
Kamu menjadi tidak peka
Tidak peka terhadap apa? Jelas terhadap lawan jenis yang sudah bersamamu sekarang atau yang sedang berusaha mendekati Kamu. Sebab Kamu lebih fokus menganalisis dan mengintai kondisi mantanmu
Kamu Seperti Orang Sakit Jiwa
Kenyang mengintai setiap detil informasi mantan, penuh harapan membuat status sindiran dengan harapan dibaca oleh mantan, lega membuat status makian tentang mantan Kamu yang seakan sudah melupakan Kamu, senang melihat status mantan menyinggung sedikit tentang Kamu, semangat meneror atau menyerang lawan jenis lain yang terlihat akrab dengan mantan Kamu. Hei sadar, Kamu seperti orang sakit jiwa! Dan seperti seorang anak kecil yang sedang mencari perhatian orang dewasa.
Kamu Menjadi Mainan Bully
Bagaimana jika mantan Kamu menyadari bahwa Kamu rajin stalking status dan aktivitas dia? Memiliki boneka/mainan yang emosinya bisa kita buat sedih, marah, senang sesuka hati kita itu begitu mengasyikan. Dan boneka/mainan tersebut adalah Kamu. Yang dia mainkan sendiri, atau bahkan bersama pasangan barunya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, perihal stalking ini memang harus dimulai dari hati dan ada keinginan kuat dari diri kamu sendiri. Kalau kamu menganggap masa lalu sangat penting, mau ratusan saran tentang move on juga tidak akan bisa masuk ke pikiran kamu. Ingat, semua berawal dari niat. Niat sungguh-sungguh. Kamu punya cara sendiri buat berhenti stalking mantan