Topi Bulat Putih

Dinda sini duduk di sampingku

Seperti kala itu

Kan ku ceritakan sebuah kisah

Tentang para penjual

Yang berkeliling mengitarimu

Di suatu siang yang berpeluh

Dinda nampak anggun

Memakai topi bulat putih

Dengan kerudung biru di bawahnya

Mereka berkerumun

Dan kamu bak semerbak harum bunga itu

Bunga melati yang baru ramun

Wajahmu memancarkan cahaya keindahan

Hatimu memancarkan sinar kedamaian

Senyummu menggetarkan

Hati setiap orang yang melihatmu

Aku terpesona pada tatapan pertama

Aku terdiam ketika ingin bertegur sapa

Degup jantungku tak lagi seirama

Hanyut dan terlena

Semula pernah

Ketika aku datang ke sana

Tempat itu hanya terasa panas

Tak ada ruang untuk bernafas

Sempat, aku berpikir kenangan itu

Karena di sanalah

Aku mengenal bunga yang indah

Tak tahu namanya, masih kecil

Tak tahu namanya, masih polos

Tak tahu namanya, masih bodoh

Pernah kupetik satu, kutanam di rumahku

Harumnya terus menyebar

Hingga fajar datang

Di sebuah desa di pinggir sungai

Sawah mulai menguning

Gemercik air sungai

Tunggu! Akan ku hirup perlahan aroma rumput ini

Jauh di ufuk kehijauan