Public Relations di Indonesia Langka Talenta ?

Jojo PR Indonesia
MD Imogen PR, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI), Dewan Pakar ISKI DKI , Indonesian Partner of PR Organization International (PROI)
Konten dari Pengguna
2 Juni 2018 4:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jojo PR Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Public Relations di Indonesia Langka Talenta ?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Industri Public Relations (PR) di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh cepat namun masih kekurangan banyak talenta lulusan perguruan tinggi yang siap kerja. Hal ini terjadi karena adanya kesenjangan antara apa yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan industri. Karena itu praktisi PR diharapkan dapat mengajar di kampus untuk memperkecil kesenjangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) Jojo Suharjo Nugroho dalam acara penandatanganan kerjasama antara APPRI dengan Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, di Jakarta, Jumat (04/5). “Kurikulum juga harus dibantu untuk direview oleh praktisi sehingga apa yang diajarkan relevan dan terkini. Banyak mata kuliah yang tidak relevan masih juga diajarkan ke mahasiswa sehingga buang-buang waktu saja,” kata dia.
Dengan kerjasama tersebut maka para praktisi dari agensi PR anggota APPRI akan mengisi kelas kuliah khusus praktisi. Kurikulum dan silabusnya akan dirancang oleh para praktisi PR tersebut untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh industri. Dari kelas khusus tersebut, akan diseleksi mahasiswa-mahasiswa terbaik untuk dimasukkan dalam program inkubator yang nantinya memungkinkan para mahasiswa bekerja secara paruh waktu ataupun magang di agensi Public Relations.
ADVERTISEMENT
“Kami di industri PR merasakan sangat sulit untuk mencari sarjana ilmu komunikasi baru lulus yang siap kerja. Padahal jurusan Ilmu Komunikasi selama ini salah satu jurusan yang paling laris dan menghasilkan ribuan lulusan. Artinya ada jurang antara yang diajarkan versus yang dibutuhkan industri. Makanya APPRI memutuskan untuk jemput bola, aktif ke kampus untuk membentuk mahasiswa yang siap kerja,” ujar Jojo.
Data Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) menyebutkan bahwa Ilmu komunikasi menjadi program studi dengan peminat paling tinggi di banyak perguruan tinggi. Di Unpad misalnya, tahun 2017 lalu ada 7.496 peminat jurusan Komunikasi. Lebih tinggi dari pada Manajemen, Hukum dan Teknik Informatika.
“Fenomena serupa juga terjadi di perguruan tinggi swasta dimana hampir semuanya berlomba-lomba membuka jurusan Ilmu Komunikasi karena ramai peminat,” tambah pria yang juga Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) DKI Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Dr. Dudi Rudianto dalam sambutannya menerima baik sekali kerjasama ini. Menurutnya kolaborasi praktisi dan akademisi memang wajib dilakukan agar mahasiswa benar-benar siap bekerja setelah mereka lulus. “Saya mendukung kerjasama ini karena kami ingin para sarjana ilmu Komunikasi bisa terserap dengan baik di industri yang tepat dan tidak asal mendapatkan pekerjaan. Ini adalah kolaborasi yang sudah kami tunggu-tunggu sejak lama,” tegas Dudi.
Selain dengan Universitas Bakrie, APPRI juga akan aktif untuk menawarkan program “Praktisi kembali ke kampus” dan merancang sejumlah kerjasama dengan Universitas terkemuka lain di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Binus, Universitas Pelita Harapan, Universitas Multimedia Nusantara, dan lainnya.
Selain penandatanganan kerjasama, disaat yang sama APPRI dan Universitas Bakrie juga menyelenggarakan PR Talkshow bertema Public Relations : The Rising Star Industryyang langka talenta, menampilkan pembicara dari praktisi PR Chikita Rosemarie, COO Epitome Digital PR dan Lolo Sianipar, Founder and CEO Piar Consulting. Keduanya menceritakan pengalaman menjadi konsultan PR serta ketrampilan apa yang saat ini mahasiswa perlu kejar untuk bisa menjadi PR profesional yang handal dan berstandar internasional.
ADVERTISEMENT
Sebagai perkumpulan semua perusahaan PR atau Agensi PR lokal di Indonesia, visi APPRI adalah menjadi induk organisasi perusahaan Public Relations Indonesia yang anggotanya memiliki daya saing internasional. “Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini kami ingin agar industri PR di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena itu kebutuhan para praktisi PR yang mumpuni hasil lulusan perguruan tinggi juga harus punya standar yang sama untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja ASEAN,” tandas Jojo.