Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengenal K.H.Hasyim Asy'ari, Ulama Pendiri Nahdlatul Ulama
4 November 2022 13:12 WIB
Tulisan dari SUHAYMAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
K.H.Hasyim Asy'ari adalah tokoh ulama sekaligus pahlawan yang berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di sini kita akan sedikit membahas tentang beliau. Siapakah beliau? Apa saja peran beliau bagi bangsa Indonesia? mari kita simak bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Biodata K.H.Hasyim Asy'ari
K.H.Hasyim Asy'ari memiliki nama lengkap Muhammad Hasyim Asy’ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim, lahir pada 14 Februari 1871 di Gedang. Beliau adalah anak ke-3 dari 11 bersaudara. K.H.Hasyim Asy'ari merupakan keturunan Demak dan cucu pemilik Pondok Pesantren di Jombang, Menurut buku berjudul K.H. HASYIM ASY’ARI Biografi Singkat 1871-1947 karangan Muhamad Rifai (2009: 15-17), Beliau wafat ketika sedang mengobrol dengan Bung Tomo dan Jendral Sudirman pada 26 Juli 1947.
Pendidikan dan Pengamalan dalam Dunia Pesantren
Selama hidupnya, K.H.Hasyim Asy'ari belajar ilmu pengetahuan tidak hanya dari satu tempat saja. Pendidikan awalnya diajarkan langsung oleh ayah dan kakeknya. Selain itu beliau pernah belajar dan tinggal di Makkah. Sebelum mendirikan pesantrennya sendiri, K.H.Hasyim mengajar di pesantren milik ayah dan kakeknya. K.H.Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Pondok Pesantren di Tebuireng. Dalam buku berjudul K.H. HASYIM ASY’ARI Biografi Singkat 1871-1947 karangan Muhamad Rifai (2009: 46) mengatakan sistem pendidikan yang beliau ajarkan tidak hanya tentang ilmu-ilmu agama, tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu umum.
ADVERTISEMENT
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan
Dalam buku berjudul K.H. HASYIM ASY’ARI Biografi Singkat 1871-1947 karangan Muhamad Rifai (2009: 71) diceritakan bahwa, K.H.Hasyim Asy'ari pernah berikrar pada saat melaksanakan ibadah haji yang kedua untuk mengamalkan keilmuannya untuk dunia Islam dan masyarakat di negaranya agar segera terlepas dari penjajah. Ikrar ini beliau terapkan ketika beliau sampai di Indonesia. Saat sampai di Indonesia beliau mendirikan pesantren dekat pabrik gula yang dibangun kolonial sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah karena telah memeras rakyat.
Tidak hanya itu, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, K.H.Hasyim Asy'ari juga berperan dalam organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dalam buku berjudul Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 karangan M.C.Ricklefs (1991: 419) menyebutkan bahwa K.H.Hasyim pernah menjabat sebagai penasihat dalam Jawa Hokokai dan juga pernah dijadikan sebagai ketua Masyumi oleh Jepang.
ADVERTISEMENT
K.H.Hasyim Asy'ari dan Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi islam yang mempunyai banyak massa di Indonesia. Latar belakang didirikannya organisasi ini adalah karena ingin mengirim wakil ulama yang berasal dari Indonesia ke Muktamar Khilafah di Saudi Arabia, hal ini disebutkan dalam buku berjudul K.H. HASYIM ASY’ARI Biografi Singkat 1871-1947 karangan Muhamad Rifai (2009: 52).
Pada saat awal akan mendirikan organisasi ini K.H.Hasyim Asy'ari sedikit ragu karena takut akan terjadi perpecahan dalam umat islam, namun setelah berpikir kembali beliau memandang bahwa hal ini tidak akan merusak persatuan umat islam. Perannya dalam organisasi ini adalah sebagai pendiri dan juga Ro'is (ketua) seperti yang disebutkan dalam buku berjudul K.H. HASYIM ASY’ARI Riwayat Hidup dan Pengabdiannya karangan Heru Sukadri (1985: 77).
ADVERTISEMENT
Penangkapan K.H.Hasyim Asy'ari oleh Jepang
Dalam perjuangan semasa hidupnya K.H.Hasyim Asy'ari banyak menemukan rintangan, salah satunya yaitu pernah ditangkap oleh Jepang. Menurut buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 karangan M.C.Ricklefs (1991: 419) beliau pernah ditangkap secara konyol oleh jepang, kemudian dibebaskan pada Agustus 1942. Ada yang mengatakan bahwa beliau dituduh memimpin aksi menentang keberadaan Jepang di Indonesia dan juga mengislamkan Cina dengan cara paksa, hal ini disebutkan dalam buku K.H. HASYIM ASY’ARI Riwayat Hidup dan Pengabdiannya karangan Heru Sukadri (1985: 104).
K.H.Hasyim Asy'ari bukan hanya seorang ulama yang mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan saja, tetapi beliau juga merupakan pemimpin yang menyerukan betapa pentingnya mencintai tanah air. Semangatnya dalam menuntut ilmu dan menyebarkannya kepada masyarakat luas, harus bisa menjadi contoh bagi generasi penerusnya.
ADVERTISEMENT