300 Siswa Polisi yang Positif Corona dari Rapid Test Diisolasi di Asrama

Konten Media Partner
1 April 2020 15:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setuka Lemdikpol Polri Kota Sukabumi. | Sumber Foto:Google Street View
zoom-in-whitePerbesar
Setuka Lemdikpol Polri Kota Sukabumi. | Sumber Foto:Google Street View
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Musyafak, menyebut hasil rapid test bukan berarti ratusan siswa tersebut sudah benar-benar terjangkit Corona.
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan dan sekaligus mengklarifikasi. Memang benar siswa SIP dua hari yang lalu dilaksanakan rapid test karena adanya 7 temannya yang dirawat di RS Polri. Dari hasil tersebut memang ada yang positif 300," ujar Musyafak kepada awak media saat mendampingi Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi, Rabu (1/4/2020).
"Perlu kita ketahui bahwa pelaksanaan rapid test ini tidak menjamin yang bersangkutan positif COVID-19. Karena rapid test akurasinya hanya kurang lebih 80 persen dan itu pun tidak khusus COVID-19," kata Musyafak.
Kendati demikian, lanjut Musyafak, 300 siswa Setukpa tersebut tetap diperlakukan seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP). Selain itu, proses belajar mengajar di Setukpa dihentikan sementara.
"Selain itu juga kita memberikan menu tambahan untuk tambahan stamina sekaligus memberikan obat-obatan. Salah satunya kemarin pemberian injeksi vitamin 1.000 miligram dengan harapan ada daya tahan tubuh yang tinggi. Sehingga kalau memang terinfeksi virus, tubuh bisa meng-counter," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih kata Musyafak, dalam isolasi 14 hari diberikan tablet Vitamin C dan lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kemudian di hari ke-15 nanti akan dilakukan pemeriksaan SWAB dan PCR.
"Disamping itu juga, mulai kemarin juga kita sudah melakukan foto rontgen untuk mengetahui apakah sudah ada gangguan ke dalam paru-parunya, merupakan tanda-tanda pneumonia atau tidak. Ternyata dari hasil foto rontgen semuanya dalam batas normal. Artinya apa, artinya tanda-tanda gangguan pneumonia negatif," katanya lagi.
Ia juga menjamin masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar Setukpa tidak akan terpapar. Ia juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir.
"Luas Setukpa ini adalah 40 hektare, jadi dijamin masyarakat sekitar tidak akan terpapar. Karena yang bersangkutan 300 siswa ini diisolasi di dalam asrama. Jadi perlu disampaikan di sini bahwa pelaksanaannya diisolasi di satu tempat. Kegiatannya hanya olah raga ringan dan berjemur setelah itu kembali sebagaimana pelaksanaan isolasi," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: OKSA BC
Redaktur: HERLAN HERYADIE