Konten Media Partner

Aki Dicuri Maling, 2 Sirene Deteksi Dini Tsunami di Sukabumi Tak Aktif

1 Januari 2019 15:06 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aki Dicuri Maling, 2 Sirene Deteksi Dini Tsunami di Sukabumi Tak Aktif
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Dua dari empat unit sirene deteksi dini tsunami di sekitar pesisir Pantai Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, tidak aktif. Tidak hanya sirene, menara mercusuar dengan tinggi 30 meter di Pantai Cibuaya pun tidak aktif lantaran akinya dicuri maling.
ADVERTISEMENT
“Ada empat menara unit sirene pendeteksi dini, yakni di Kampung Cipaku, dekat Puskesmas Wisata Ujung Genteng; di lapang sepak bola Cipaku; Pantai Kalapa Condong; dan Pantai Cibuaya, Desa Pangumbahan. Dari empat pengeras suara, dua sistem deteksi sudah tidak aktif,” ujar Brigadir Ade, anggota Pospolairud Ujung Genteng Polres Sukabumi, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/1).
Relawan BPBD Kecamatan Ciracap, Dadang Priatna, membenarkan alat tersebut telah dicuri maling sejak delapan bulan lalu.
“Menara yang ada di dekat puskesmas wisata hilang akinya, sedangkan mesinnya diamankan. Satu unit lagi di lapang sepak bola Cipaku, sama, hilang akinya. Kami sudah melaporkan kondisi tersebut ke Polsek Ciracap,” ujarnya.
Selain sirene deteksi dini tsunami, satu menara mercusuar di Pantai Cibuaya tidak menyala, sedangkan mercusuar di Pantai Ujung Genteng dan Kalapa Condong aktif.
ADVERTISEMENT
"Menara mercusuar sangat berguna untuk memandu para nelayan saat kondisi cuaca buruk dan saat malam," katanya.