Konten Media Partner

Goa Kolotok, Jejak Tempat Pembuangan Tertuduh Dukun Santet di Surade Sukabumi

24 Desember 2018 8:51 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Goa Kolotok, Jejak Tempat Pembuangan Tertuduh Dukun Santet di Surade Sukabumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Penampakan Goa Kolotok di tengah kebun di Kampung Naringgul, Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, Sukabumi. | Sumber Foto:Ragil Gilang.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Di kalangan Warga Pajampangan, khususnya Surade, pasti sudah mendengar nama goa yang terletak sekitar tiga kilometer dari kantor Kecamatan Surade tak jauh dari Kantor Desa Jagamukti. Sebuah goa dengan lebar 1 meter panjang 3 meter, berkedalaman ratusan meter. Terletak di Kampung Naringgul Desa Jagamukti, warga sekitar menyebutnya Goa Kolotok.
"Terkenal dengan nama tersebut karena menyerupai kalung yang terbuat dari kayu buat ciri hewan kerbau, sapi, atau kambing disebut kolotok," kata Amat (65 tahun) warga Kampung Cidadap RT 06 RW 09 Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (23/12/2018).
Menurutnya, di balik nama yang unik, lokasi goa yang berada di tengah hutan digunakan untuk menggembala kerbau. Tak cuma itu, konon, tempat tersebut juga dijadikan tempat pembuangan orang yang diduga mempunyai ilmu hitam.
ADVERTISEMENT
"Sekitar tahun 1980-an ada empat orang yang dibuang ke sana dan tidak bisa dievakuasi karena tidak ada yang sanggup turun. Saking dalamnya, "ujarnya.
Amat menjelaskan, sekitar tahun 1990an, satu mayat pernah berhasil dievakuasi. Mayat tersebut adalah laki laki tinggi besar diperkiraan usia 60 - 65 tahunan.
Mayat ditemukan dengan kondisi masih menggunakan kemeja yang sudah robek, celana panjang, dan sarung belang. Dia tersangkut di kedalaman sekitar 75 meter.
"Evakuasi memakai hambalan (tangga terbuat dari tali) sepanjang 25 meter. Awalnya ketahuan sama penggembala kerbau, mayat di dalam kantong pakai tali untuk menggusur," ucapnya.
"Dulu itu di sekitar goa cuma ada tiga rumah. Sekarang sudah banyak rumah, rame" katanya.
Sementara itu warga desa setempat, Hilman (46 tahun) menambahkan jarak dari pemukiman ke goa kolotok sekitar 100 meter. Kisah tentang goa kolotok diketahui secara turun temurun.
ADVERTISEMENT
"Kami mengetahui dari cerita orangtua bahwa goa tersebut dijadikan pembuangan yang diduga dukun santet. Memang sampai saat ini terkenal tempat pembuangan, bahkan sudah menjadi kebiasaan ibu-ibu disini kalau anaknya rewel, suka ditakut takuti dengan istilah nini eupeuk goa kolotok," pungkasnya.