Keracunan Massal Simpenan, Polisi Ambil Sampel Makanan

Konten Media Partner
17 September 2019 10:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban keracunan dirawat di Pustu Desa Cibuntu, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Senin (16/9/2019) malam. Warga Kampung Babakan mendadak mual, pusing dan muntah usia menyantap makanan dari acara pernikahan.  | Sumber Foto:Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Korban keracunan dirawat di Pustu Desa Cibuntu, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Senin (16/9/2019) malam. Warga Kampung Babakan mendadak mual, pusing dan muntah usia menyantap makanan dari acara pernikahan. | Sumber Foto:Istimewa.
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Penyebab keracunan massal yang dialami warga Kampung Babakan, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan masih dalam penyelidikan polisi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya puluhan warga Kampung Babakan mendadak mual, pusing hingga muntah. Kejadian tersebut usia menyantap makanan dari acara pernikahan yang digelar warga, Senin (16/9/2019).
Karena diduga dari makanan, Polisi telah mengambil sampel berupa olahan daging ayam yang telah dimasak dan dibumbui kemudian olahan masakan mie keriting, nasi putih, bumbu racikan dan bumbu kemasan serta air minum. Sampel makanan tersebut selanjutnya dibawa ke lab untuk diteliti.
"Acara (pernikahan) tersebut dimulai dari jam 06.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Korban keracunan massal sementara berjumlah 65 orang dengan rincian 62 orang dirawat di pustu dan 3 orang dirujuk ke RS Palabuhanratu. (Korban mengalami) mual, muntah dan pusing akibat mengkonsumsi hidangan dari acara resepsi pernikahan," ujar Kapolsek Simpenan AKP Aguk Khusaini, Selasa (17/9/2019).
ADVERTISEMENT
Adapun hidangan yang disajikan berupa nasi, mie bihun, dan ayam goreng bumbu.
"Penanganan korban keracunan massal ditangani di aula balai Desa Cibuntu dan di ruang kelas SDN Cibuntu, Kecamatan Simpenan, oleh tim gabungan dari Dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi dan Dokter Puskesmas Simpenan serta relawan Simpenan," jelas Aguk.