Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Pernah dengar buah Matoa? Mungkin sebagian besar merasa asing dengan jenis buah ini. Padahal, tanaman dengan nama latin Pometia pinnata itu termasuk salah satu tanaman asli Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tanaman yang tingginya dapat mencapai belasan meter tersebut, banyak ditemukan di Papua. Tapi jangan heran pohon Matoa bisa ditemukan juga di Kampung Cikakak Surade Wetan RT 02/01 Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
"Pohon Matoa tersebut sudah berusia empat tahun, dan sudah beberapa kali berbuah," kata pemilik pohon Matoa, Asep Anggana (37 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/8/2019).
Asep mengaku awalnya menanam dari sebentuk biji. Biji benih pohon Matoa tersebut ia dapat usai berkunjung dari rumah mertuanya di Solo, Jawa Tengah beberapa tahun silam.
"Pada usia empat tahun, mulai berbunga dan berbuah. Sampai sekarang terus berbunga dan berbuah. Di wilayah Pajampangan yang punya pohon Matoa bisa dihitung jari. Kami pernah kasih benih ke warga yang mau menanam, dan sekarang juga masih ada benih untuk ditanam di musim hujan nanti," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Buah ini, masih kata Asep, sangat istimewa. Rasa buah Matoa seperti campuran buah kelengkeng, rambutan dan durian. Kalau buahnya masih mentah terasa pahit, namun kalau sudah matang berwarna merah, manisnya tidak tertahan, sangat legit, teksturnya mirip rambutan aceh dan beraroma durian.
"Ukuran buah diameter 2,2-2,9 sentimeter, dan diameter biji 1,25-1,40 sentimeter. Buah ini kalau di supermarket bisa mencapai Rp 80 per kilogram. Konon katanya buah Matoa banyak khasiatnya untuk kesehatan tubuh," pungkasnya.