Sayuran Organik di Sukabumi? Solusi Sampah dan Minimnya Lahan Tani Perkotaan

Konten Media Partner
15 Februari 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegiat tani organik Sukabumi, Tammy Setiyo Utami perlihatkan sayur hasil kebun di bazaar IKA Yuwati Bhakti, Sabtu (15/2/2020) | Sumber Foto:ISTIMEWA
zoom-in-whitePerbesar
Pegiat tani organik Sukabumi, Tammy Setiyo Utami perlihatkan sayur hasil kebun di bazaar IKA Yuwati Bhakti, Sabtu (15/2/2020) | Sumber Foto:ISTIMEWA
ADVERTISEMENT
SUKABUMIUPDATE.com - Perkotaan seperti Kota Sukabumi harus mulai mengambangkan pola pertanian organik ditengah makin menumpuknya sampah dan menyempitnya lahan pertanian. Selain solusi untuk dua masalah tersebut, bertani sayur organik juga mampu menjawab kebutuhan pangan lokal rumah tangga yang diproduksi sendiri oleh keluarga.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pegiat pertanian organik di Sukabumi, Tammy Setiyo Utami membeberkan cara mudah bertani di halaman rumah. Perempuan berusia 60 tahun ini sudah menggeluti pertanian organik sejak 2013, dengan kebun organik di Kecamatan Kebon Pedes Kabupaten sukabumi yang kekinian menjadi kampus lapangan bagi mahasiswa pertanian di Jawa Barat.
“Sayur organik sangat cocok diterapkan di rumah tangga karena bisa panennya seminggu sekali, cukup untuk kebutuhan pangan keluarga. Tidak perlu beli sebenarnya,” jelas Tammy sambil memperlihatkan sejumlah sayuran organic hasil kebunnya yang dijual pada arena bazaar di Kampus Yuwati Bhakti Sukabumi, Sabtu (15/2/2020).
Konsep urban farm harus terus digenjot dan disosialisasikan di wilayah perkotaan pada penduduk seperti di Kota Sukabumi dan wilayah lainnya di Kabupaten Sukabumi. Kenapa harus organik? Tammy menegaskan bahwa isu kesehatan menjadi utama karena organik memberikan asupan pangan non kimia yang baik untuk tubuh.
Hasil pertanian organik kebun rumahku hijau yang dipamerkan di acara IKA Yuwati Bhakti, Sabtu (15/2/2020)
“Harus jujur, ini yang menjadi tantangan kenapa organik sulit berkembang di Indonesia karena kesadaran akan pangan sehat non kimiawi ini masih sangat rendah. Bahkan untuk warga perkotaan sekalipun yang secara tingkat pendidikan lebih baik,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Organik adalah konsep tani yang bisa diaplikasinya untuk seluruh jenis tanaman terutama sayuran yang dikonsumsi sehari-hari. Pola pertanian ini bisa menyerap sampah organik yang dihasilnya rumah tangga.
“Sampah ini kan selalu jadi masalah, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan sayur yang kita tanam di perkarangan rumah. Sekarang panduan membuah alat pupuk kompos sampah rumah tangga ini sudah bisa diakses melalui internet, banyak di google atau youtube,” bebernya.
Bahkan menurut Tammy, air cucian beras dan daging cukup ditambah lagi dengan air agar kadarnya tidak terlalu tinggi sudah bisa menyuburkan sayuran. “Bertani itu udah tinggal kemauan aja,” pungkasnya.
Redaktur: FIT NW