Seorang PDP Corona di Sukabumi Meninggal, Punya Riwayat ke Jakarta

Konten Media Partner
4 April 2020 2:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah di dalam peti mati diturunkan dari ambulans oleh petugas rumah sakit yang menggunakan APD sesuai dengan protokol penanganan virus Corona atau covid 19. | Sumber Foto:Nandi
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah di dalam peti mati diturunkan dari ambulans oleh petugas rumah sakit yang menggunakan APD sesuai dengan protokol penanganan virus Corona atau covid 19. | Sumber Foto:Nandi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia, Jumat (3/4). Pasien PDP ini merupakan seorang pria berusia 47 tahun warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah pria tersebut langsung dibawa menggunakan ambulans dari RSUD Sekarwangi dan tiba di Desa Cibodas sekitar pukul 21.00 WIB. Jenazah saat itu langsung dibawa ke TPU di desa tersebut untuk dimakamkan.
Jenazah di dalam peti mati diturunkan oleh tiga orang petugas rumah sakit yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan protokol penanganan virus Corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Proses pemakaman juga sesuai protap penanganan virus Corona.
Kepala Desa Cibodas, Junajah Jajah Nurdinsyah, mengatakan dari pengakuan pihak keluarga, setelah pulang kerja dari Jakarta pria tersebut merasa sakit dan berobat ke dokter umum di Palabuhanratu. Namun setelah empat hari, sakitnya tidak kunjung sembuh sehingga pria itu berobat ke RSUD Palabuhanratu.
ADVERTISEMENT
Namun dari RSUD Palabuhanratu, pria itu dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak hingga akhirnya meninggal dunia Jumat (3/4). "Awalnya yang bersangkutan katanya sakit tifus dan jantung," ungkap Junajah.
Menurut Junajah, hingga saat ini dirinya belum mendapat informasi dari Dinas Kesehatan terkait penyebab meninggalnya pria tersebut. Namun yang pasti menurutnya pihak rumah sakit sudah berusaha mengobati yang bersangkutan.
"Sejauh ini dinas kesehatan belum menjelaskan secara pasti apakah yang bersangkutan gejala atau tidak, yang jelas Dinas Kesehatan sudah semaksimal mungkin mengobati, melayani dengan baik yang bersangkutan," jelasnya.
Maka dari itu, karena belum jelas penyebab kematiannya, Junajah meminta warganya tetap tenang. "Saya meminta kepada warga tidak perlu panik, tetap waspada, biasakan hidup bersih selalu mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan aktivitas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dengan adanya warga yang meninggal ini membuat pihak kepolisian melakukan antisipasi di Desa Cibodas. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut. Tak hanya pihak kepolisian, Camat dan kepala puskesmas pun datang ke Desa Cibodas.
Berdasarkan hasil musyawarah Kepala Desa, RT dan RW, keluarga dan warga, akhirnya disepakati menerima jenazah tersebut. Adapun kesepakatannya, pada saat Jenazah tiba langsung dikebumikan guna mencegah penularan terhadap warga sekitar.
"Warga masyarakat menerima dan tidak menolak Jenazah tersebut dengan kesepakatan setibanya jenazah langsung dimakamkan," jelas Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Oki Eka Kartikayana.
Hingga berita ditayangkan belum ada keterangan resmi dari pusat informasi dan koordinasi COVID-19 Kabupaten Sukabumi.
Reporter: NANDI
ADVERTISEMENT