Social Experiment, Masyarakat Sukabumi Tak Takut Cadar dan Celana Cingkrang

Konten Media Partner
22 Mei 2018 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Social Experiment, Masyarakat Sukabumi Tak Takut Cadar dan Celana Cingkrang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Komunitas Sukabumi ngahiji menggelar aksi social experiment, Selasa (22/5/2018). Social experiment dilakukan oleh sejumlah perempuan berpakaian tertutup dengan cadar membawa tulisan "peluk saya jika anda aman dengan keberadaan saya".
ADVERTISEMENT
Aksi dilakukan di pusat keramaian Kota Sukabumi, dimulai dari Lapang Merdeka, taman Kota Sukabumi dan Citi mall Sukabumi.
Para pemakai cadar meminta perempuan yang lewat, baik memakai kerudung atau tidak, untuk memeluk mereka. Pelukan hangat pun datang dari para perempuan lain dan berlangsung dalam suasana haru.
Ketua Komunitas Sukabumi Ngahiji Nana Wijana mengungkapkan, perempuan bercadar dan pria dengan celana cingkrang menjadi sorotan pasca aksi terorisme yang mengguncang Indonesia.
Melalui social experiment ini terbukti bahwa masyarakat tidak takut terhadap perempuan pemakai cadar dan pria dengan celana cingkrang.
"Ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa masyarakat Sukabumi tidak takut terhadap cadar. Dengan demikian kita tunjukan Islam itu agama rahmatan lil alamin, Islam itu akur, bersama dan saling kasih sayang,"ujarnya.
ADVERTISEMENT
Nana menuturkan, sosial eksperiment tak hanya digelar di Sukabumi, kota lainnya seperti Jakarta dan Lampung sudah melaksanakannya.
"Rencananya hari besok juga akan dilakukan dengan tema yang sama di daerah Dago tepatnya depan SMA 4 Kota Sukabumi oleh aktivitas anak sekolah Kota Sukabumi,"terangnya.
Dalam social experiment ini, para pemakai cadar juga mengajak perempuan lain mencoba hijab dan cadar.
Aksi ini pun mendapat tanggapan positif dari masyarakat Sukabumi.
"Alhamdulillah adanya momen ini merubah image semua pada welcome, terharu sekali. Mereka yang menggunakan cadar itu sahabat kami," ujar Nia Kania, warga Selabintana Sukabumi.