TKW asal Sukabumi Meninggal di Arab, Terakhir Komunikasi 2 Tahun Lalu

Konten Media Partner
26 April 2019 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna (54 tahun) memperlihatkan foto Lasminah, anaknya yang meninggal saat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi dan jenazahnya hingga saat ini belum bisa dipulangkan. | Sumber Foto:Ragil Gilang.
zoom-in-whitePerbesar
Ratna (54 tahun) memperlihatkan foto Lasminah, anaknya yang meninggal saat bekerja sebagai TKW di Arab Saudi dan jenazahnya hingga saat ini belum bisa dipulangkan. | Sumber Foto:Ragil Gilang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Sudah lebih dari sebulan, jenazah Lasminah (36) tertahan di Arab Saudi. Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Nagrak 2 RT 05/06, Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi itu, dinyatakan meninggal pada 14 Maret 2019. Pihak keluarga hingga saat ini masih mengupayakan agar jenazah Lasminah bisa segera dipulangkan.
ADVERTISEMENT
"Dia saat berangkat bekerja ke Arab Saudi memakai alamat suaminya di Kampung Cibayur Desa Kadaleman. Sekarang suaminya sudah lama tidak tahu ke mana, jadi memberitahu ke sini," kata Ibu kandung Lasminah, Ratna (54), saat diwawancara sukabumiupdate.com, Kamis (25/4).
Ratna mengaku sangat terpukul begitu mendengar kabar putrinya meninggal dunia di Arab. Ia lebih terpukul lagi setelah tahu jenazah putrinya itu tak bisa dipulangkan karena berbagai alasan.
"Suami saya--ayah tirinya Lasminah dan Pak RW sudah berusaha ke kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta, tapi belum ada kepastian. Malah dapat informasi tipis kemungkinan bisa dipulangkan," lanjut Ratna lirih.
Ia mengaku, selama bekerja sebagai TKW di Arab Saudi, putrinya itu hanya bisa berkomunikasi lewat ponsel temannya yang juga sesama TKW. Terakhir berkomunikasi sekitar dua tahun yang lalu, karena temannya pindah kerja. Setelah itu, Lasminah hilang kontak dengan keluarga.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba aja ada kabar anak saya meninggal karena sakit. Dia bercerita selama kerja di sana sangat ketat dan tidak boleh komunikasi dengan keluarga. Kalau majikannya pergi, rumah dikunci dari luar. Tapi ya sudah. Sekarang kami ingin jenazah Lasminah pulang. Bantuan dari pihak manapun sangat kami harapkan," pungkasnya.