Konten dari Pengguna

Separuh Kertas Pena

Sukainah Hijarani Almansuroh
Student Polytechnic State Jakarta, Publishing Studies (Journalism).
21 Juni 2022 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukainah Hijarani Almansuroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tumbukan Buku. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tumbukan Buku. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Lembar kertas yang berjilid setia menemanimu di setiap matahari mulai terbenam. Sambil bersandar di loteng rumahmu yang mungil nan indah. Harimu bersinar tiap kali memanjakan mata untuk memahaminya.
ADVERTISEMENT
Kamu tak hanya mengasal membolak-balikan halaman saja, tetapi dirimu juga diminta untuk meresensi lembaran itu. Dirimu muncul di dunia dengan keluarga yang menanamkan budaya literasi. Sehingga kamu terbiasa merangkai pokok pikiran sesuatu hal, yang tidak familiar di kehidupanmu.
Coretan pena hitam di lembar kertasmu sudah mendarah daging. Hatimu hampa ketika tidak menyentuhnya. Kebiasaan itu sudah menjadi separuh jiwamu. Hampir setiap hari kamu menghabiskan waktu bersamanya, hingga mengasingkan diri di bilikmu.
Menyelami dunia pengolahaan makna menjadi rutinitasmu. Ribuan ejaan yang kamu cermati, salah satu cita-citamu sebagai penulis. Sejak kecil kamu mendambakan sekali hasil karangan Sapardi Djoko Damono. Hatimu seperti tersayat-sayat saat menggambarkan apa yang ada di dalam karyanya.
Sejumlah lembaran, kamu selesaikan dalam satu waktu ditemani dengan secangkir kopi. Kamu sangat antusias menaruh minat di bidang sastra. Hingga kamu memperolehnya dengan api yang terus berkobar. Sehingga koleksimu penuh dengan berbagai karangan dari luar maupun dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Inspirasimu tersalurkan dengan elok melalui lembaran huruf berbanjar. Kamu juga tiada henti mencapai pengetahuan lebih tinggi. Karena dirimu menjalankan suatu yang menjadi kebiasaan dan sukar diubah. Perbendaharaan kata bak permainan yang harus kamu susun sesuai panduannya agar tidak berserakan.
Pasalnya, bahan untuk menghilangkan penyakitmu dengan menempatkan secara beraturan yang ada di lembaran itu. Angan-anganmu keluar menampakkan diri menjelma sebagai lembaran tebal. Berisikan kumpulan abjad dengan rentetan yang lazim dalam bahasa tertentu.
Kebiasaan itu wujud hasil perkembanganmu memerangi pola berpikir dalam keadaan gawat. Kamu terus mempelajari kembali maksud dari suatu bentuk kebahasaan yang runtut. Dirimu belajar sebaik-baiknya agar menjadi pengarang yang teladan.
Cara pandang mempengaruhimu mengolah sesuatu yang mengandung beberapa unsur yang pelik. Menciptakan satu kesatuan dalam bentuk karya sastra yang terdiri dari beberapa baris. Seluruh harimu harus dilakukan dengan penyesuaian terhadap perihal bahasa yang asing.
ADVERTISEMENT
Karya rujukan berbentuk cetakan tebal sudah menjadi makananmu setiap hari. Mendapatkan ungkapan khusus seperti mencari benang dalam jerami. Hasil karanganmu yang menyayat nadi tak segampang membalikkan telapak tangan.
Usahamu yang penuh dengan kesukaran dan bahaya membuahkan hasil yang membangun. Satu persatu anak tangga kamu lewati. Ucapan yang tidak sedap kamu telan, hingga karyamu sebagai pembuktian.
Sukainah Hijarani Almansuroh/Politeknik Negeri Jakarta