Konten dari Pengguna

Implementasi Islam Rahmatan Lil Alamin dalam Kehidupan di Indonesia

Sukma Ayu
Mahasiswi Universitas Brawijaya
24 November 2021 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukma Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksanaan salat ied dengan tenang tanpa ada kericuhan. Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan salat ied dengan tenang tanpa ada kericuhan. Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umum kita mengenal bahwa tujuan setiap agama mengajarkan kebaikan, kasih sayang, dan rasa damai dalam hidup. Hal ini juga berlaku pada agama Islam. Islam mengajarkan kepada para pemeluk-Nya mengenai cara mencapai kebahagiaan yang tersedia di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi, hal ini terlihat memilukan karena terdapat beberapa muslim melenceng dari ajaran agama Islam. Dengan ini, akan banyak serangkaian persoalan yang mucul apabila hal ini terus hadir. Melalui pandangan rahmatan lil alamin, kita dapat menemukan kunci dari persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui melalui surah Al-Ahzab ayat 40, Nabi Muhammad saw. merupakan Nabi terakhir yang membawa agama Islam sebagai penyempurna ajaran sebelumnya. Mengacu pada Al-Anbiya ayat 107, kita disajikan sebuah makna di mana ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw. merupakan ajaran penuh rahmat nan mulia, sekaligus agama yang dapat mengubah sifat serta sikap manusia dari yang hina menjadi seorang yang mulia. Dalam agama Islam terdapat konsep rahmatan lil alamin yang dimaknai bahwa agama Islam merupakan agama pembawa rahmat. Sehubungan dengan itu menurut pandangan K. H. Hasyim Muzadi, konsep rahmatan lil alamin merujuk pada keadilan dan perdamaian dunia. Hal ini juga ditegaskan Zaid Al-Iyash yang menyatakan bahwa rahmatan lil alamin adalah bukti bahawa Nabi Muhammad saw. hadir dengan budaya serta sebuah konsep yang dilandaskan dengan rasa cinta, damai, dan kasih sayang bagi seluruh umatnya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, terdapat pihak yang memaknai kata rahmat dengan kabur. Beberapa mengaitkan rahmat sebagai bentuk keberhasilan atas proses dakwah yang tidak mudah diterima bagi orang yang sulit beradaptasi dengan kebenaran. Pernyataan tersebut menimbulkan sikap setengah hati dalam memaknai rahmatan lil alamin. Mereka terlalu fokus kepada keimanan, dan melupakan hakikatnya sebagai manusia yang sejatinya memiliki sikap humanisme. Sebaliknya, di Islam kita juga dikenalkan konsep hablum minannas, serta hablum minal alam, di mana kita juga harus menjalin hubungan baik sesama manusia serta alam. Akan tetapi, jika dikaitkan dengan persoalan di masa kini hubungan yang seharusnya terjalin baik malah berakhir ricuh. Banyak diantaranya yang selalu mengaitkan hal tersebut dengan konsep rahmat menurut pandangan yang abstrak.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi Indonesia, negara yang akrab dengan beragam kebudayaan, dan dominasi akan pemeluk Islam. Di Indonesia, penerapan rahmatan lil alamin baiknya diterapkan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan. Hal ini berkaitan dengan semboyan bhineka tunggal ika, sebagai negara yang plural. Bentuk sikap dari hadirnya rahmatan lil alamin sangat sederhana, berikut beberapa bentuk penerapan konsep rahmatan lil alamin dalam kehidupan sejari-hari:
1. menerapkan sikap toleransi
Sikap toleransi sangat diperlukan, terlebih bagi negara yang plural seperti Indonesia. Sikap ini harus ditanam sejak dini agar kedamaian dapat tercipta, dan dirasakan dari masa ke masa. Hal ini juga sejalan dengan nilai rahmatan lil alamin yang bertujuan menciptakan kedamaian.
2. menjauhi sikap diskriminatif
ADVERTISEMENT
Sikap diskriminatif harus dihindari sebab sikap ini dapat memicu kebencian, dan ketidakadilan. Sikap diskriminatif bertolak belakang dengan nilai rahmatan lil alamin yang menjujung tinggi keadilan bagi sesama, dan tentuya sikap ini tidak selaras dengan Islam.
3. peduli terhadap sesama
Peduli terhadap sesama merupakan salah satu bentuk lain dari kasih sayang. Sikap ini selaras dengan ajaran Nabi Muhammad saw. yang selalu mengajarkan kasih sayang, bahkan di setiap dakwahnya beliau selalu menunjukkan rasa peduli terhadap umatnya.
4. membuang sampah pada tempatnya
Melalui hal sekecil membuang sampah, kita dapat menerapkan konsep rahmatan lil alamin. Membuang sampah pada tempatnya juga berarti menyayangi lingkungan atau hablum minal alam.
Sayangnya, saat ini masih dijumpai beberapa konflik yang membuktikan konsep rahmatan lil alamin tidak diterapkan dengan baik di Indonesia. Hadirnya beragam konflik yang mengatasnamakan agama Islam dengan tujuan mengadu domba selalu ada di setiap tahunnya. Konsep rahmatan lil alamin harus diterapkan dengan saksama. Apabila pemahaman terhadap konsep rahamatan lil alamin salah dan menghadirkan kesalahan persepsi, maka pandangan masyarakat Indonesia dan dunia akan ikut berubah.
ADVERTISEMENT
Konsep rahmatan lil alamin yang benar adalah konsep yang menyebarkan kebaikan, rasa sayang, cinta, dan kedamaian bagi seluruh umat manusia serta membantu memberikan solusi bagi segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Konsep rahmatan lil alamin sejatinya mempertimbangkan keimanan kita terhadap Allah Swt. sekaligus mempertimbangkan hubungan sesama manusia dan alam. Pemberian edukasi mengenai pemahaman rahmatan lil alamin yang benar harus ditanamkan agar dapat membuka pandangan masyarakat terhadap segala kesalahpahaman yang terjadi pada setiap konflik di Indonesia maupun dunia yang mengatasnamakan Islam.