Konten dari Pengguna

Gap Year : Peluang atau Risiko

Sukma Dea Andini
Mahasiswa Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.
31 Desember 2024 9:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sukma Dea Andini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar secarik kertas (sumber : pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar secarik kertas (sumber : pexels)

Gap Year : Peluang atau Risiko

ADVERTISEMENT
Istilah gap year tidak lagi asing bagi kita, terutama di kalangan generasi muda yang membutuhkan waktu jeda dari hiruk-pikuk akademis. Gap year adalah tahun jeda yang diambil setelah lulus SMA/SMK atau tahun jeda sebelum masuk ke perguruan tinggi. Masa jeda selama satu tahun ini biasanya dimanfaatkan untuk berbagai alasan, mulai dari kebutuhan pribadi hingga pengembangan diri.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah gap year merupakan langkah strategis atau justru membawa risiko besar untuk masa depan?
Jadikan Gap Year sebagai Peluang, bukan Sekadar Waktu Kosong.
Memutuskan untuk gap year bukan suatu hal yang sederhana. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang sebelum mengambil langkah ke arah ini. Jika memutuskan untuk gap year maka kelola waktu yang ada agar tidak terbuang sia-sia. Jadikan gap year sebagai kesempatan emas bagi kita untuk pengembangan diri dan refleksi melalui berbagai kegiatan produktif, di antaranya :
1. Mengembangkan keterampilan baru melalui belajar bahasa asing ataupun mengikuti kursus desain digital.
2. Meningkatkan pengalaman dengan mengikuti magang, kerja paruh waktu, atau bergabung dengan proyek sukarela (volunteer), karena pengalaman nyata merupakan suatu hal yang berharga.
ADVERTISEMENT
3. Refleksi dan pemulihan diri, hal ini penting dilakukan untuk mengatasi burnout dengan merawat kesehatan mental dan fisik melalui traveling, olahraga, atau melakukan hobi.
4. Persiapkan akademis jika tujuan akhirnya adalah melanjutkan pendidikan, gunakan waktu ini untuk belajar secara perlahan namun konsisten agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kemungkinan-kemungkinan yang Terjadi ketika Memutuskan untuk Gap Year.
Meskipun mengisi waktu gap year dengan berbagai kegiatan produktif seperti yang telah disebutkan dapat memberikan banyak manfaat, bukan berarti periode ini bebas dari risiko. Seperti bumerang yang dapat kembali menyerang kita, keputusan ini dapat menimbulkan efek kontraproduktif, di antaranya :
1. Merasa kesulitan kembali ke pola belajar atau bekerja yang diakibatkan dari ketidaksiapan mental untuk melanjutkan aktivitas produktif, hal ini dapat menjadi hambatan besar yang mengganggu tujuan awal gap year.
ADVERTISEMENT
2. Munculnya rasa tertinggal ketika melihat teman-teman sebaya sudah melangkah ke jenjang pendidikan tinggi atau karier. Hal ini juga dapat memengaruhi rasa percaya diri dan motivasi seseorang selama gap year.
3. Pengelolaan waktu dan perencanaan yang kurang baik membuat gap year berubah menjadi waktu kosong yang terbuang sia-sia. Sebagian besar orang yang tidak mengisi masa ini dengan kegiatan produktif justru merasa kehilangan momentum.
Kesimpulan
Jika gap year dimanfaatkan dengan baik, maka bisa menjadi investasi berharga yang membawa dampak positif dalam jangka panjang. Namun, jika dilakukan tanpa rencana yang matang, gap year dapat berubah menjadi waktu yang sia-sia dan menimbulkan penyesalan.
Kuncinya terletak pada perencanaan, komitmen, dan tujuan yang jelas. Jadikan momen ini sebagai peluang untuk meningkatkan kompetensi diri, memperluas wawasan, dan mempersiapkan masa depan yang lebih matang. Pilihan ada di tangan kita, jadikan ini sebagai langkah awal untuk mendefinisikan ulang arti kesuksesan dalam hidup.
ADVERTISEMENT